Fahri Menilai Demokrasi Tidak Baik! Ini Sebabnya!

1112 views
Mantratoto

Fahri Menilai Demokrasi Sudah Baik Tetapi Pemimpinya Yang Belum Baik

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kulinerAlam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoHarian – Fahri Menilai Demokrasi Tidak Baik! Ini Sebabnya!

 

IndoHarian – Setelah menjalani masa reformasi dari 21 Mei 1998 hingga 21 Mei 2018, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki sistem pemerintahan yang terbaik, yaitu demokrasi. Fahri menilai demokrasi yang ada di Indonesia sekarang ini sudah sangat canggih.

“Kalau ditanya dalam 20 tahun apa yang sudah, yang sudah itu ya perbaikan sistem. Nama sistem kita ini canggih demokrasi, hal itu sudah the best lah di dunia ini, kita ini punya sistem yang terbaik sudah,” ucap Fahri, di Gedung Parlemen Jakarta, pada hari Senin (21/5/2018).

Salah seorang aktivis dari perisitwa 1998 ini mengungkapkan, meski Indonesia memiliki sistem yang baik tetapi tentu ada lubang-lubang di dalamnya. Oleh karena hal tersebut, memperbaiki lubang itu merupakan tugas dari dirinya dan juga semua masyarakat terkait.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Heboh!! Baju Tagar 2019PemimpinMuda Promosikan AHY!
Deddy Mizwar Cagub Favorit Jawa Barat
Hasil Dari Janji Kampanye Anies Sandi, Merugikan DKI sebesar 40 Milliar!!

 

“Misal lubangnya apa? Misal soal DPD bagaimana memfungsikan DPD. Dipilihnya dengan uang begitu besar, kewenangannya enggak ada. Kemudian bagaimana independensi judikatif. Saya menganggap Kejaksaan Agung itu harus lebih independen. Presidensialismenya juga diperkuat, termasuk juga dari partai politik. Pembiayaan parpol misalnya mesti diatur menjadi lebih baik. Siapa yang harus membiayai politik. Ini namanya lubang-lubang yang harus kita tutup,” terang dia.

Fahri menilai demokrasi dan kemudian mengumpamakan demokrasi bagai ponsel pintar atau juga kendaraan canggih. Sistem yang sudah canggih apabila tidak digunakan fitur-fiturnya semaksimal mungkin tetap tak bakal bekerja dengan baik.

Sistem demokrasi yang tidak dijalankan dengan baik itu dia ibaratkan dengan ponsel yang hanya bisa digunakan sebagai alat telepon juga alat mengirim pesan singkat. Padahal, masih banyak fitur lain yang ada dalam smartphone dan tidak digunakan.

Menurut dirinya, seperti itulah demokrasi sekarang ini. Memiliki berbagai fitur seperti kesejahteraan ekonomi, kebebasan, inovasi, dan yang lainnya. Tetapi yang terjadi sekarang ini, kemampuan untuk menggunakan sistem itu masih rendah dan juga banyak yang tidak dijalankan.

“Jadi apa yang sukses? Sistemnya sudah baik. Apa yang belum sukses? Pemimpinnya yang belum baik,” ucap Fahri menilai demokrasi dan pemimpin.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Fahri menilai demokrasi Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply