Peran Ormas Menurut Jokowi Guna Untuk Membentuk Karakter Bangsa

IndoHarian – Peran Ormas Menurut Jokowi, Moeldoko : Beri Tindakan Tegas!

IndoHarian – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa karakter kebangsaan dapat membentengi masyarakat dari pengaruh yang negatif dalam perkembangan teknologi dan juga persaingan industri modern. Peran ormas menurut jokowi adalah untuk mengembangkan karakter kebangsaan dalam masyarakat.

“Saya melihat Muhammadiyah, NU dan ormas-ormas yang lain sangat berperan terutama pada pondok pesantren, sangat berperan sekali dalam membangun karakter, membangun nilai-nilai peradaban, nilai-nilai ke-Indonesiaan, nilai-nilai keagamaan, juga nilai-nilai budaya yang sudah kita miliki selama ini,” ungkap Jokowi usai menghadiri Penutupan Pengkajian Ramadhan 1439 H PP Muhammadiyah di Kampus UHAMKA, Ciracas, Jakarta Timur, pada hari Selasa (29/5/2018).

Dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan bahwa perubahan zaman dengan sarana teknologi digital. Perubahan tersebut, ucap dia, bisa diantisipasi tidak menjadi buruk melewati benteng nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dari mulai agama hingga budaya.

“Saya kira nilai-nilai yang kita miliki, nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya, norma-norma yang kita miliki itulah yang akan membentengi masuknya nilai-nilai dari luar. Tanpa semua itu, saya kira di era yang tanpa batas seperti ini bakal sulit,” ucap Jokowi.

Kampus Harus Tindak Tegas Radikalisme

Sementara itu di tempat terpisah setelah peran ormas menurut Jokowi disampaikan, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga berkomentar mengenai pandangan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli yang mengungkapkan bahwa hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) sudah tersebar radikalisme.

“Paham ini tidak boleh berkembang apalagi paham ini berkembang di kampus, berbahaya. Para mahasiswa ini calon pemimpin masa depan kalau dia dari awal disusupi oleh radiasi sama paham-paham seperti itu berbahaya,” ungkap Moeldoko ditemui setelah panen kopi di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, pada hari Selasa (29/5/2018).

Untuk meminimalisasi radikalisme itu, Moeldoko telah meminta supaya kampus melakukan tindakan yang tegas.

“Beri tindakan tegas. Kalau ada yang tidak beres tindak tegas,” ucapnya.

Moeldoko mengatakan bahwa radikal di kampus tersebut merupakan sebuah paham atau -isme, bukan merupakan diskusi atau seminar khilafah.

“Kalau mendiskusikan Pancasila boleh. Bahwa terjadi diskursus di mana pergulatan ideologi terjadi itu pasti, karena Pancasila ideologi terbuka tetapi yang diperlukan bagaimana kita memiliki kematangan jiwa untuk memahami Pancasila,” terangnya.

Moeldoko menaruh harapan pada diskusi yang terjadi merupakan bagaimana cara memandang Pancasila. Bukan memberikan pembenaran pada -isme yang baru.

“Kalau kita memiliki pemahaman pancasila lemah dan buru-buru kita dihantam isme-isme yang lain, maka ada kencederungan menjadi mudah memberikan pembenaran terhadap isme-isme baru tersebut,” ungkap Moeldoko.

Peran ormas menurut Jokowi sangat bagus untuk membantu membentuk karakter kebangsaan.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Peran ormas menurut Jokowi Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

« Previous Post

Hasil Survei Litbang Kompas, Ganjar Berbalik Menyerang!!

Next Post »

Penggandaan E-KTP Itu Harus di Usut

Author: Kribo

Related Post