Syarif Sebut Djarot Bersikap Aneh Jelang Lengser Dari Jabatannya

1144 views
Mantratoto

Syarif Nilai Djarot Bersikap Aneh, Karena Kurang Jujur Dengan PNS

Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate, Politik, Berita Dunia Terbaru, Foto, Video, Ulasan Teknologi, Kesehatan, Alam dan Entertainment News

Syarif Nilai Djarot Bersikap Aneh, Karena Kurang Jujur Dengan PNS

 

IndoHarian – Gubernur DKI Jakarta, Djarot bersikap aneh menjelang lengser dari jabatannya, pertengahan bulan Oktober 2017 ini.

Djarot membantah kabar bahwa akan ada pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD) dang pegawai negeri sipil (PNS).

Dia mengungkapkan hal tersebut kepada sejumlah media, setelah anggota dewan mengusulkan pemotongan TKD PNS.

Djarot lalu berkilah bahwa tidak akan ada pemotongan TKD.

Menurut Djarot, pihaknya malah meminta ada kenaikan TKD untuk beberapa jenis pekerjaan di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Seperti kenaikan TKD untuk petugas dinas pemadam kebakaran serta Satpol PP.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengatakan bahwa Djarot bersikap aneh karena bertutur kurang jujur dan hanya untuk menenangkan para PNS.

“Kalau Djarot setuju TKD petugas pemadam kebakaran serta Satpol PP naik, berarti akan ada juga beberapa jenis pekerjaan yang akan turun TKDnya,” tutur politisi Partai Gerindra tersebut ketika dihubungi Indoharian.com, pada hari Rabu (28/9/2017).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Di Inggris Bocah Dicuci Otak, Diajarkan Memenggal Kepala dan Gunakan Pisau
Ternyata Begini Alasan Pansus Angket KPK Butuh Perpanjangan Kerja
Golkar Bantah Soal Mahar, Seperti Apa Yang Di Katakan Dedi Mulyadi

Menurut Syarif, sebab dengan menyetujui hal itu berarti Djarot setuju dengan skema penghitungan TKD yang telah diajukan anggota dewan.

Dewan meminta supaya TKD diukur dari enam unsur, yaitu daftar urutan kepangkatan (DUK), eselon, golongan, masa kerja, tantangan kerja, dan serapan anggaran tergantung masing-masing PNS berdinas.

Syarif menerangkan, apabila penghitungan TKD mempertimbangkan enam unsur tersebut, maka PNS tidak akan memiliki besaran TKD yang cenderung seragam seperti sekarang ini.

“Pegawai-pegawai yang pekerjaannya di balik meja, tak terlalu khusus, tidak terlalu berisiko korupsi, serta tidak banyak resiko ya harus siap turun TKD nya. Apalagi kalau mereka berdinas di instansi yang serapannya rendah,” ucap Syarif.

Makanya, Syarif mengatakan, Djarot membantah seperti itu hanya untuk menenangkan para PNS.

“Kemarin soalnya psikis PNS cukup anjlok juga mendengar isu ini. Tapi ya memang begitu rencananya,” tutur Syarif

Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD DKI Jakarta kini dalam mengkaji rencana penurunan gaji pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI untuk beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Syarif, menuturkan, penurunan gaji mesti dilakukan untuk mengantisipasi saat ketika moratorium penerimaan CPNS DKI dicabut.

DPRD dan Pemprov DKI memang akan secepatnya duduk bersama untuk membicarakan langkah mendorong Kementerian Birokasi dan Aparatur Negara mencabut moratorium.

Sehingga Pemprov DKI bisa menggelar penerimaan CPNS tahun 2018 mendatang.

Sebab saat ini Pemprov DKI telah dalam kondisi krisis PNS.

“Harus diubah skema gaji yang saat ini. Terutama soal tunjangan kerja daerah,” ucap Syarif.

Sebab apabila mengikuti skema gaji sekrang ini, seorang PNS golongan 3A yang baru masuk akan memperoleh gaji minimal sebesar Rp 17 juta. Syarif Sebut Djarot Bersikap Aneh Jelang Lengser Dari Jabatannya.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Djarot Bersikap Aneh Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply