TAK LAZIM!!! Politik Saling Serang Agar Naikkan Elektabilitas

869 views
Mantratoto

Politik Saling Serang Tidak Baik, Lebih Baik di Gunakan Untuk Memperkenalkan Diri

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kulinerAlam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

Indoharian – TAK LAZIM!!! Politik Saling Serang Agar Naikkan Elektabilitas

 

Indoharian – Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengatakan, Politik Saling Serang dengan memobilisasi isu tertentu merupakan cara paling cepat untuk meningkatkan elektoral.

Menurutnya, cara – cara ini adalah sebuah cara yang sering di gunakan para politikus Indonesia di dalam masa kampanye Pemilu 2019.

“Memang mobilisasi isu – isu yang membakar semangat, saling menyerang satu sama lain. Itu adalah cara yang paling cepat mendulang suara, cara instan meningkatkan elektoralnya,” ungkap Romli.

“Kemungkinannya ada dua. Pertama, memang dia tidak memiliki ide, gagasan, dan solusi, atau kedua, dia memang memilih cara yang instan dan cepat seperti itu,” lanjutnya.

Namun, Romli mengingatkan bahwa cara – cara seperti itu berdampak buruk terhadap demokrasi, masyarakat setiap hari di hadapkan pada politik saling serang tanpa ada adu gagasan, ide dan solusi, maka itu adalah Politik Saling Serang.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Masinton Soal Peluru Nyasar, Di Tembak Sniper?
Di Balik Tantangan Misi Prabowo Ingin Melakukan Hal Ini!
Jokowi Sindir Mahar Sandiaga Dengan Perkataan Seperti Ini!

 

“Dulu ada sejumlah partai yang memiliki gagasan luar biasa untuk Indonesia. Namun seperti itu mungkin tidak laku dan dampaknya bagi peningkatan elektoral lama. Mereka akhirnya menggunakan cara – cara seperti yang sekarang tersaji di media,” ujar Romli.

Romli juga mengatakan, banyak persoalan bangsa yang memerlukan solusi dari para calon pemimpin negeri, di antaranya masalah ekonomi untuk memperbaiki kondisi moneter, penegakkan hukum dan HAM.

Menurut dia, penyelenggara negara juga turut andil dama menciptakan pesta demokrasi yang adil dan sehat.

“Penyelenggara Pemilu harus ikut berperan, jangan diam saja dan berpendapatnya bahwa asalkan enggak melanggar enggak apa – apa. Parpol, capres cawapres, semua harus diingatkan,” tandasnya.

Pengamat politik Universtias Paramadina Hendri Satrio menyayangkan masa awal kampanye Pemilihan Umum 2019 di isi oleh saling serang tim sukses dan capres-cawapres.

Menurutnya, Politik Saling Serang itu tidak bagus, lebih baik untuk digunakan untuk memperkenalkan diri dan meningkatkan popularitas..

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan Politik Politik Saling Serang Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply