Takut Kalah, Prabowo Cegah Kecurangan Pilpres!

878 views
Mantratoto

Cegah Kecurangan Pilpres, Prabowo Mau Perhitungan Suara Dilakukan Secara Manual

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kulinerAlam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

Indoharian – Takut Kalah, Prabowo Cegah Kecurangan Pilpres!

 

Indoharian – Kubu pada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno menginginkan pernghitungan suara pada Pemilu 2019 dapat dilakukan secara manual dan berjenjang. Dengan seperti ini agar cegah kecurangan pilpres di 2019 yang akan mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebutkan kubunya akan siap menghadapi beberapa pun jumlah TPS pada Pemilu 2019 nanti. Asalkan penyelenggara. Pilpres bisa menjamin tidak ada ada lagi kecurangan di dalamnya, cegah kecurangan pilpres bisa menjadi ancaman bagi sistem demokrasi.

“Saya pikir ini ancaman bagi demokrasi yang kedepan ialah kecurangan. Kecurangan dari sisi waktu pernghitungan. Oleh sebab itu nanti kami akan minta penghitungan itu ialah penghitung manual dan berjenjang. Kalau di setiap jenjang itu langsung segera di umumkan, sehingga nanti tidak bisa di utak-atik lagi,” ucapnya di lokasi Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jum’at (31/8/2018).

Fadli menyebutkan dalam beberapa negara lain sempat terjadi kecurangan dari segi algoritma. Dirinya juga mencontohkan jika pasangan Prabowo-Sandi dapat memperoleh 100 suara akan diltulis juga 100. Tapi seketika masuk sistem jumlah itu bisa jadi berkurang menjadi 75.

“Itu adalah potensi kecurangan itu pasti ada. Sehingga nanti penghitungan-penghitungan itu harus dijalankan secara manual dan saya kira saksi-saksi tersebut juga harus dilengkapi dengan berbagai device, mungkin itu HP atau film. Difilmkan, divideokan atau juga direkam apa yang terjadi di setiap TPS,” ucapnya.

Melengkapi saksi tersebut dengan ponsel ini kensekuensinya pada pembiayaan. Hal tersebut, ucap dirinya, membuat ongkos demokrasi akan menjadi semakin mahal.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Mahar Sandi Tak Terbukti, Andi Arief Buat Laporan Palsu!
Yusuf Jumatan Bareng Sandiaga Lalu Bongkar Rencana Ma’ruf
Ngebet Menang Pilpres, Partai Saling Bajak Politikus

 

“Karena saksi-saksi tersebut kan juga membutuhkan biaya, membutuhkan ongkos, dan konsumsi sebagainya. Jadi kedepannya harus dipikirkan lagi supaya tidak terjadi beban yang sangat besar kepada para partai. Karena partai tidak boleh berusaha. Lain dikalau partai boleh berusaha seperti jaman dahulu lagi, boleh mempunyai bengkel, kebun, usaha tambang, sekarang partai tidak boleh apa-apa. Kecuali mendapat sumbangan dari anggota atau dari anggota legislatif,” ujarnya.

Terkait dalam tim pemenangan, Fadli menyebutkan pembahasan masih terus saja berlangsung. pada hari Kamis (30/8/2018) malam, DPP Partai Gerindra mengumpulkan pengurus DPD untuk menyamakan persepsi.

Cegah kecurangan pilpres “Kalau bersama partai koalisi saya kira di dalam tingkat kesekjenan itu lebih dari intensif karena di sana banyak masukan-masukan termasuk nama-nama tim kampanyenya,” ucapnya.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Cegah Kecurangan Pilpres Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply