5 Cerita Kesaksian Yang Mengejutkan Sopir Ambulans Pada Saat Evakuasi Jasad Yosua

237 views
Mantratoto

Cerita Sopir Ambulans Memberikan Kesaksiannya Saat Mengevakuasi Jasad Brigadir N Yosua Hutabarat

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

5 Cerita Kesaksian Yang Mengejutkan Sopir Ambulans Pada Saat Evakuasi Jasad Yosua

Indoharian – Sopir Ambulans yang bernama Ahmad Syahrul Ramadhan memberikan kesaksiannya pada saat mengevakuasi berlangsung jasad Brigadir N Yosua Hutabarat
(Brigadir J) di rumah dinas Ferdy Sambo. Ia pun membeberkan peristiwa pada saat mengantar jenazah Brigadir J ke RS Polri, Kramat Jati.

Berikut ini sejumlah kesaksian Sopir Ambulans Ahmad Syahrul pada saat mengevakuasi jenazah Brigadir J.
1. Diminta untuk matikan Sirine pada saat Jemput Jasad Yosua
Mulanya, dia bercerita bahwa ia mendapat tugas pada tanggal 8 Juli 2022 pukul 19.08 WIB lalu mendapat pesan dari orang tidak dikenal untuk bisa melakukan live
lokasi via WhatsApp. “Tanggal 8 (pukul) 19.08 WIB dikiriminkanlah share location lokasi untuk penjemputan, lalu saya prepare untuk bisa menuju ke lokasi.

Ahmad kemudian berangkat dari jalan Pancoran Barat melalui Jalan Tegal Parang. Pada saat tiba di depan RS Siloam Duren Tiga, Ahmad menyebutkan ada seseorang
yang menaiki motor dan mengetuk kaca mobilnya. Ahmad mengatakan orang yang tidak dikenal tersebut mengaku yang sebagai pemesan mobil ambulans. Ahmad menyebutkan
kedua orang itu memintanya untuk mengikuti arah perjalanan. “‘Mas, Mas, Mas sini, Mas, saya yang pesan ambulans.’ Langsung saya ikuti, Yang Mulia,” ucap Ahmad.

2. Nanya Siapa yang Sakit Malah Evakuasi Jasad Yosua
Setiba di rumah dinas Ferdy Sambo, Ahmad mengaku yang kaget karena melihat ada jenazah dan banyak orang. Dia mengaku melihat wajah jenazah pada saat itu
telah ditutupi pakai masker. “Saya posisinya depan kaca belakangnya kolam ikan. Saya berdiri diam menunggu arahan. Menunggu, ‘Mas, minta tolong dievakuasi.’
Saya bilang, ‘Yang sakit yang mana, Pak,’ katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu saya yang terkejut di samping tangga ada jenazah,” sambungnya.

3. Wajah Yosua Ditutupi pakai Masker, Jasad Berlumuran Darah
Setelah itu, Ahmad ditunjukkan foto kondisi jenazah Yosua. Dia menyebutkan bahwa wajah Yosua saat itu ditutupi masker.
“Posisinya gini?” tanya hakim.
“Iya, Yang Mulia, dan wajahnya ditutupi pakai masker, Yang Mulia,” ucapnya.
Dia mengaku mengambil kantong jenazah. Setelah itu, barulah jenazah Yosua bisa dievakuasi.

“Pakai sarung tangan karet, Yang Mulia. Saya bilang sudah nggak ada nadinya lagi. Saya bilang, ‘Izin, Pak, sudah tidak ada.’ Lalu dibilang,
‘Pasti Mas?’ ‘Pasti Pak.’ Lalu dibilang, ‘Ya sudah, Mas, minta tolong dievakuasi.’ Terus saya bilang izin saya ambil kantong jenazah.
‘Emang ada kamu kantong jenazah?’ Saya bilang ada. Ya sudah saya gelar kantong jenazah di situ ada tulisan Korlantas Polri, saya bilang
izin saya dari mitra kepolisian Jaktim untuk bisa evakuasi TKP kecelakaan. Katanya, ‘Oh mitra polisi, ya sudah minta tolong ini dievakuasi,'” ujarnya.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Profil Laksmi De Neefe Puteri Indonesia 2022
Kecelakaan Pesawat Komersial Jatuh 19 Orang Meninggal Dunia
Saat Ahok Singgung Orang Yang Pintar Ngomong

Singkat cerita, Ahmad diarahkan untuk membawa jenazah ke RS Polri. Dia mengaku yang ditemani seorang anggota Provos di dalam mobil ambulans tersebut.

4. Sopir Ambulans Bawa Jasad Yosua tapi Disuruh Antar ke bagian IGD
Sopir ambulans yang mengevakuasi jenazah Brigadir N Yosua Hutabarat, Ahmad Syahrul Ramadhan, mengaku sangat bingung pada saat mengantar jenazah Yosua
ke RS Polri. Syahrul heran karena jenazah Yosua dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) bukan ke kamar jenazah.

“Pertama sampai itu nggak langsung masuk forensik yang mulia, ke kamar jenazah. Tidak (dibawa ke kamar jenazah) ke IGD dan saya bertanya
sama yang temani saya ‘Pak izin kok ke bagian IGD dulu? Biasanya kalau saya langsung antar ke kamar jenazah, ke forensik’. Dia bilang ‘Wah saya nggak
tahu mas saya cuma ikutin perintah aja, saya nggak ngerti’,” ujar Syahrul.

“Lalu saya ke IGD, sampai IGD sudah yang ramai, saya buka pintu, datang dah tuh petugas RS polri (bertanya) ‘korbannya ada berapa orang?’ Waduh saya
bingung, ‘hanya satu’, terus dilihat ‘waduh kok udah di kantong jenazah, emang ada orang’. Ditanya ‘korban ada berapa?’ (Jawab) ‘satu’, terus
‘Ya sudah mas dibawa ke belakang saja kamar jenazah forensik’,” ucap Syahrul.

5. Sopir Ambulans nunggu Sampai Pagi Usai Antar Jasad Yosua
Usai mengantar jenazah, Syahrul mengaku yang disuruh menunggu di RS Polri oleh salah satu polisi. Dia mengaku tidak tahu mengapa disuruh menunggu padahal tidak
ada lagi melakukan apapun.

“Setelah saya drop jenazah ke troli jenazah. Saya pun parkir mobil, terus saya bilang ‘Saya izin pamit Pak’. Sama anggota di RS terus bapak-bapak tersebut bilang
katanya ‘Sebentar dulu ya Mas, tunggu dulu’. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau subuh yang mulia,” kata Syahrul.
Dia mengaku diberi upah untuk mengantar jenazah dan mencuci mobil. Namun, dia yang tidak menyebut berapa nominalnya.
“(Uang) hanya untuk ambulans sama untuk bisa cuci mobil,” kata Ahmad Syahrul.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply