Kontroversi Penunjukan Komjen M Iriawan Sebagai Pejabat Sementara Gubernur Jabar
Indoharian – Kontroversi Penunjukan Komjen M iriawan menjadi pejabat sementara Gubernur Jawa Barat (Jabar) menggantikan Ahmad Heryawan di duga ada main mata.
Meski menuai pro dan kontra di masyarakat, namun Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo tetap melantik secara resmi Komjel Pol Iriawan sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (18/6/2018).
Mantan Kapolda Jabar itu akan menjabat selama beberapa bulan sampai Gubernur baru di lantik pada September mendatang.
Pelantikan dan serah terima jabatan iini di saksikan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar mengatakan, Kontroversi Penunjukan Komjen itu di sebut ada main mata, padahal penujukkan terhadap M Irawan berdasarkan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada dan Peraturan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) 106/B Tahun 2018 mengenai penunjukkan Komisaris Jenderal Mochammad Iriawan sebagai pejabat Gubernur Jawa Barat.
“Prinsipnya sudah sesuai dengan undang – undang,” ungkap Bahtiar.
Penunjukkan jenderal bintang tiga dari instansi Polri itu memang cukup menimbukan perdebatan.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Antisipasi Bentrok Jelang Pencoblosan, Polda Sumsel Lakukan Ini |
Beginilah Pantauan Udara Arus Balik Lebaran 2018 |
Kalimat Menyentuh Cassandra, Ini Isinya |
Karena, posisi Iriawan sebagai perwira tinggi (pati) dan juga pejabat aktif di instansi Mabes Polri, selain sempat menjabat sebagai Kapolda Jabar, Iriawan juga sempat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, terakhir ia menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri.
Lalu, sejak 8 Maret 2018, ia menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
“Sekarang Komjen Pol M Iriawan sudah tak pada posisi menjabat di struktural Mabes Polri. Sekarang statusnya di Lemhanas pejabat esselon satu Sestama Lemhanas setara Dirjen Sekjen,” ungkap Bahtiar.
Sementara itu, Tjahjo mengatakan, bahwa ia memiliki alasan yang kuat untuk menunjuk Komjen Iriawan.
“Ada kesepakatan yang di mediasi bapak Menkopolhukam sudahlah untuk netralitas pejabat aktif di Mabes TNI dan Polri tidak usah. Akhirnya pak Iriawan di mutasikan dari pejabat aktif Mabes Polri ke lembaga yang strukturalnya sama dengan Dirjen,” ungkap Tjahjo.
Kontroversi Penunjukan Komjen Pol M Iriawan itu sudah menuai penolakan oleh partai oposisi yakni Gerindra.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan Kontroversi Penunjukan Komjen Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video