Penyebab Krisis Air Melanda Kalideres Jakarta

185 views
Mantratoto

Fakta-Fakta Penyebab Krisis Air Melanda Kalideres Jakarta

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Krisis air melanda Kalideres Jakarta, Wilayah Kalideres, Jakarta Barat, dan sejumlah wilayah lainnya tengah dilanda krisisair bersih. Hal ini disebabkan karena instalasi pengolahan air (IPA) Hutan Kota berhenti beroperasi. Adapun wilayah lainnya yang ikut juga terdampak yakni Cengkareng, Pluit hingga Duri Kosambi. Banyak wilayah yang memanfaatkan instalasi tersebut sebagai sumber air bersih, salah satunya adalah Kalideres.

Berikut rangkuman empat fakta penyebab Krisis air melanda Kalideres tersebut:

1. IPA Berhenti Beroperasi
Ternyata salah satu penyebabnya adalah instalasi pengolahan air (IPA) Hutan Kota di Penjaringan, Jakarta Utara, yang berhenti beroperasi karena kadar garam yang tinggi. Kepala Pengawas IPA, Jun, mengatakan IPA yang merupakan salah satu pemasok air bersih ke PAM Jaya. Namun kini IPA sudah berhenti untuk memproduksi air bersih.

“Dihentikan sementara selama bahan bakunya tidak memenuhi standar kualitas kesehatan,” ujar Jun di IPA, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (17/9/2023). Jun menuturkan, IPA berhenti untuk memproduksi sejak tanggal 8 September 2023. Selain karena musim kemarau, Kali Kanal Banjir Barat (KBB) yang menjadi bahan baku IPA memiliki kadar garam yang tinggi “Masalah air sekarang yang enggak jalan, karena terbengkalai dengan masalah air kali. Kemarau panjang mengakibatkan air laut menjadi naik. Kalau asin kita nggak bisa untuk ngolah,” tuturnya.

2. Kadar Garam Tinggi
Di Kali Kanal Banjir Barat di Penjaringan, Jakarta Utara, terlihat air kali yang berwarna keruh kecoklatan. Kawasan sekitar kali gersang. Kali tersebut menjadi salah satu bahan baku yang bisa diolah menjadi air bersih untuk bisa disuplai ke PDAM. Namun, karena kualitas air buruk dan serta kadar garam tinggi membuatnya dinyatakan tidak lulus uji kesehatan, IPA berhenti suplai air bersih ke PAM Jaya.

“PDAM dia suplai ke daerah-daerah ini, yang bertanggung jawab atas daerah ini adalah PDAM. Nah PDAM kan dia stop kita gara (air) di sini terasa asin, harus stop dong kualitasnya harus bisa dijaga dong. Ga mungkin kan. Nah kita stop,” kata Kepala Pengawas IPA, Jun, di IPA Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (17/9).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Ini Kata Joko Widodo Soal Data Intelijen Soal Parpol</span
RPTRA Kalijodo Diperbaiki, Begini Janjinya Heru Budi
Demokrat Tolak Ajakan PKS, Di Tolak Dengan Halus</span

Jun mengatakan, musim kemarau di wilayah Jakarta yang berimbas pada kurangnya debit air bersih di PAM jaya. Akibatnya, sejumlah wilayah di Jakarta mengalami krisis air bersih. “Karena sumber air dari dia juga kurang kali ya airnya. Tidak menjangkau masyarakat luas Jakarta utara, Jakarta barat, pokoknya DKI lah. Karena debit airnya dari pihak dia dengan adanya kemarau kekurangan juga,” imbuhnya.

3. Heru Budi Minta PAM Jaya Bergerak
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta agar PAM Jaya bisa memasok air bersih ke kawasan tersebut. Dia menyebutkan Kalideres seharusnya bisa memiliki pasokan air yang banyak sesuai nama. “Kalideres, namanya kalinya deres,” ujar Heru mengajak publik merenungkan ironi soal toponimi daerah tersebut, saat ditanya wartawan di RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (16/9).

Heru mengaku terus memantau perkembangan dari kondisi kawasan yang mengalami kesulitan air bersih tersebut. Di sisi lain, secara umum, PAM Jaya juga tengah giat membangun reservoir komunal untuk mengatasi kekeringan di daerah-daerah Jakarta. “Saya selalu monitor. Itu juga menjadi perhatian supaya pihak masyarakat bisa mendapatkan air bersih,” kata Heru.

4. Empat RT Paling Terdampak
Empat wilayah rukun tetangga (RT) di RW 011, Jalan Utan Jati, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, mengalami Krisis air melanda Kalideres Jakarta pada musim kemarau ini. Ketua RW 011 Pegadungan Muhammad Arif Rahman mengatakan, ada 11 RT yang terdampak krisis air itu, dan empat RT di antaranya paling terdampak

“Awal mati total itu semua ada 11 RT. Cuma di RT 01, 02, dan 03, 04, dan 011 itu punya resapan air. Jadi mereka memakai Sanyo (pompa air) resapan tanah. Jadi mereka tidak terlalu parah karena punya cadangan air tanah,” kata Arif pada wartawan di Utan Jati, Kalideres, Jakbar, Sabtu (16/9).

“RT 005, RT 006, RT 007, dan RT 010 menjadi wilayah yang paling terdampak,” sambung Arif. Arif menuturkan warga yang menghuni 4 RT paling terdampak krisis air bersih hanya mengandalkan air PAM. Karena kualitas air tanah di lingkungan mereka tak dapat digunakan untuk sanitasi maupun air minum. “Mereka cuma ngandelin PAM doang. Kalaupun tersedia air tanah kualitasnya jelek, kuning, asin gitu,” ucap dia.

sumber : detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply