Andi Gani Kutuk Tindakan Aparat Malaysia: Penembakan WNI Sangat Berlebihan

58 views
Mantratoto

Andi Gani Menyesal atas Insiden Penembakan WNI di Malaysia

Andi Gani Menyesal atas Insiden Penembakan WNI di Malaysia

Andi Gani

IndoHarian – Andi Gani Nena Wea, Sebagai Penasihat Kapolri dan juga Presiden Konfederasi Buruh Asean, menyatakan penyesalannya atas tewasnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI), yang diduga terkena tembakan dari aparat maritim Malaysia. Andi Gani meminta Atase Kepolisian Indonesia di Malaysia untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang di Malaysia guna menginvestigasi insiden penembakan tersebut.

“Saya sangat prihatin dengan kejadian penembakan terhadap pekerja migran Indonesia. Saya mendesak Atase Kepolisian Indonesia di Malaysia untuk terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Malaysia, agar hukum bisa ditegakkan,” ucap Andi Gani dalam pernyataan yang dibuatnya pada Senin, 27 Januari 2025.

Koordinasi dengan Konfederasi Buruh Malaysia

Andi Gani telah menghubungi konfederasi buruh di Malaysia untuk turut serta dalam penyelidikan insiden penembakan tersebut. Menurutnya, tindakan penembakan itu sangat berlebihan.

“Saya telah menghubungi Konfederasi Buruh Malaysia (MTUC) untuk membantu dalam penyelidikan insiden penembakan ini. Tindakan tersebut sangat berlebihan,” ujarnya.

Peran Konfederasi Buruh ASEAN dalam Penyelesaian Kasus

Ia menegaskan bahwa konfederasi buruh dari 12 negara ASEAN juga akan turut serta mengawal penyelesaian kasus ini. Ia juga meminta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran untuk bekerja sama dalam menyelesaikan kasus tersebut.

“Negara-negara ASEAN akan mengawasi penyelesaian masalah ini, sementara Konfederasi Buruh Malaysia (MTUC) akan memberikan perkembangan terkait penanganan kasus ini. Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya satu pekerja migran Indonesia dan empat lainnya yang luka-luka,” katanya.

“Saya mendesak Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran untuk bekerja sama dalam penyelesaian masalah penembakan ini,” lanjutnya.

Kronologi dan Kecaman P2MI terhadap Tindakan APMM

Sebelumnya dilaporkan bahwa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

“Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 24 Januari 2025 pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Saat itu, patroli APMM sedang bertugas dan menemukan sebuah kapal yang ditumpangi oleh lima orang WNI pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen resmi,” kata Christina dalam konferensi pers di gedung Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 26 Januari.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Jonatan Christie Gagal Juara di Final Indonesia Masters 2025
Hasil Indonesia Masters 2025: Jonatan Christie Lolos ke Final
Paulus Tannos Tertangkap, Yusril Tegaskan Status Kewarganegaraan

P2MI mengecam tindakan yang dilakukan oleh APMM yang menggunakan senjata api. Ia meminta pemerintah Malaysia untuk menyelidiki penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam kasus ini.

“Sikap kami, Kementerian P2MI, mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia terhadap 4-5 orang pekerja migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka,” ujar Christina.

Sumber: detiknews

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Politik ta Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply