Seluruh Fitur Di Media Sosial Di Blokir, BPN Tuding Pemerintah Panik
Indoharian – Badan Pemenangan Nasional atau biasa di sebut dengan BPN tuding Pemerintah panik dan Prabowo Subianto dan juga Sandiaga Uno sangat menganggap sikap pemerintah yang sudah memblokir sejumlah media sosial dengan alasan guna untuk menghindari kericuhan sebagai hal yang sangat berlebihan.
Juru bicara dari BPN tuding Pemerintah panik tersebut mengatakan sendiri yang bernama Andre Rosiade mengatakan kebijakan tersebut tidak masuk akal dan juga langsung bertentangan dengan demokrasi. Padahal, kebebasan berpendapat termasuk di dalam media sosial adalah bagian dari demokrasi.
“Kemarin ada juga pernyataan pemerintah dan akan mengawasi perkataan para tokoh politik, sekarang akses kedalam media sosial dibatasi. Menurut saya sekarang ini pemerintah sangat panik dan ketakutan sampai demokrasi saja diatur seenak jidat mereka, rezim ini takut kepada demokrasi,” ucap seorang Andre di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (22/5/2019).
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
WOW! Otto Gugat MK Untuk Melawan Kecurangan KPU |
Jokowi Kritik Aksi Rusuh: Tak Toleransi Bagi Perusak Negara |
Ambulan Gerindra Berisi Batu, Gerindra Sebut Itu Hoaks |
Andre sangat menuding kepanikan pemerintah dengan cara memblokir seluruh akses sejumlah media sosial yang dilakukan oleh pemerintah sama saja menunjukkan kebobrokan sistem pemerintahan yang dijalankan selama ini.
“Ya mereka sangat panik makanya membatasi aktivitas rakyat. Ingat rakyat tidak bodoh. Merasakan kemiskinan ekonomi, hukum yang sangat tidak adil dan dengan itu semua rakyat lihat,” ucap seorang Andre.
Setelah kerusuhan yang terjadi pada hari Rabu (22/5/2019) dini hari di sejumlah titik Jakarta, pemerintah melakukan pembatasan dalam fitur media sosial dan pesan instan untuk sementara waktu.
Seluruh pengguna media sosial dan juga pesan instan tidak bisa mengirim dan menerima video dan foto untuk sementara.
Bentrok aparat dan juga massa sampai saat sekarang ini masih terjadi di sejumlah titik. Salah satunya di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Pusat.
BPN tuding Pemerintah panik dan para petugas Polisi coba membubarkan massa dengan melempar gas air mata, yang dibalas massa dengan melempar batu.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate BPN tuding Pemerintah panik Indoharian news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com