Breaking News! Kemunculan Agama Baru Sumbar, Ini Kata MUI

540 views
Mantratoto

Kemunculan Agama Baru Sumbar, MUI Sebut Itu Bukan Islam

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Muncul Agama Baru Disumbar

Indoharian – Breaking News! Kemunculan Agama Baru Sumbar, Ini Kata MUI

INDOHARIAN.COM – Sebuah kepercayaan berkembang pada masyarakat Kabupaten Solok, Sumatera Barat dengan nama Agama Muslim. Kemunculan Agama baru Sumbar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat menyatakan kepercayaan tersebut bukan Islam sebab semua pengikutnya tak mengimani Allah serta Nabi Muhammad.

Sekretaris Umum MUI Kabupaten Solok, Elyunus Asmara, menyatakan bahwa pengikut Agama Muslim berada di Nagari Koto Sani serta Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Jumlahnya sekitar 20 orang. Mereka mulai menganut kepercayaan tersebut empat tahun yang lalu.

”Agama awal mereka Islam. Kemunculan Agama baru Sumbar, Mereka mulai menganut paham tersebut dari orang yang datang dari Padang pada kampung mereka. Orang tersebut diutus oleh guru bernama Usman pada kota Padang,” ujar Elyunus, pada hari Jumat (24/7).

”Orang itu datang mempengaruhi warga serta meminta warga agar pergi ke Padang bila ingin mendalami Agama Muslim,” sambungnya.

Selain hal tersebut, kata Elyunus, sebagian pengikut Agama Muslim pada Kabupaten Solok memperoleh ajaran tersebut dari Pulau Jawa. Mereka lalu bertemu pada Kabuupaten Solok sebab mengetahui kepercayaan mereka sama.

”Mereka hanya berkumpul serta mengobrol begitu saja di rumah salah satu pengikut. Tak terdapat kegiatan ibadah berjemaah. Mereka juga tak menyebarkan paham mereka terhadap orang lain. Selama ini paham tersebut berkembang pada keluarga mereka sendiri,” katanya.

Elyunus menyatakan pihaknya telah bertemu dengan pengikut Agama Muslim pada Sumani agar mengetahui ajaran pada aliran itu. Sesudah membahas dan membandingkannya dengan ajaran Islam, mereka menganggap Agama Muslim bukan bagian dari Islam.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
KPK tangkap Ahmad Yani
Mikel Arteta singgung Emery
Spesifikasi BMW 840i Gran

Elyunus menjelaskan bahwa pertemuan MUI Kabupaten Solok dengan perwakilan Agama Muslim pada daerah tersebut adalah tindak lanjut dari laporan masyarakat bahwa terdapat suatu aliran kepercayaan pada Sumani yang melenceng dari Islam. Pertemuan difasilitasi Kantor Urusan Agama (KUA) X Koto Singkarak pada kantor KUA pada 4 Mei 2020.

Sebab semua pengikut Agama Muslim mengaku bahwa mereka bukan Islam, kata Elyunus, MUI Kabupaten Solok tak dapat menyatakan kepercayaan tersebut sesat. Oleh karen itu, pihaknya tak memiliki wewenang kepada pengikut agama itu lantaran agama mereka tak sama.

”Kami menyerahkan persoalan tersebut terhadap Badan Koordinasi Pengawas Aliran Keagamaan serta Kepercayaan Masyarakat sebab terdapat agama baru yang tak ada dalam undang-undang Indonesia. Bakorpakem yang berada di bawah koordinasi Kejaksaan Negeri Solok, yang dalamnya terdapat unsur Polres, Kodim, Kementerian Agama, serta Forum Kerukunan Umat Beragama,” katanya.

Pengakuan Pengikut Agama Muslim

DK (39) bersama MS (45), warga Lubuk Sikarah dan warga Sumani, mengakui pada surat pernyataan tertanggal 4 Mei 2020 menjadi pengikut Agama Muslim. Mereka membuat surat tersebut pada pertemuan dengan tim MUI Kabupaten Solok.

Pada surat tersebut, mereka mengatakan bahwa Agama Muslim pada Sumani dikembangkan oleh guru Usman yang menetap pada Kota Padang. Mereka lalu menjelaskan pokok ajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.

”Meyakini Agama Muslim bukan Islam. Meyakini tak bertuhan kepada Allah, tapi terhadap Rabbi. Memastikan bahwa Nabi Muhammad tak ada, yang ada hanya Muhammad. Meyakni nabi ialah Nabi Ibrahim, bukan Muhammad (Nabi Muhammad),” tulis mereka pada surat pernyataan yang ditandatangani dengan meterai 6000 tersebut.

”Meyakini hanya wajib berpedoman terhadap Alquran, tak berpedoman terhadap hadis Nabi Muhammad, tapi berpedoman terhadap ajaran Nabi Ibrahim,” terang mereka pada surat pernyataan yang ditandatangani dengan meterai 6000 tersebut,” mengutip surat pernyataan.

Pada Agama Muslim, kata mereka, tak terdapat kewajiban melakukan salat lima waktu. Yang terdapat hanya mengingat Rabbi. Tak wajib berpuasa Ramadan. Puasa dapat dilaksanakan setiap hari sebab inti puasa ialah mengendalikan hawa nafsu.

Tak ada kewajiban melaksanakan haji atau hanya disucikan oleh guru. Kemunculan Agama baru Sumbar, Tak mengenal Idulfitri serta juga Iduladha. Berkurban tak ditentukan waktu serta jumlahnya.

Sumber: Cnnindonesia.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Kemunculan Agama Baru Sumbar news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply