Buaya Berkalung Ban Akhirnya Berhasil Ditaklukkan Oleh Pria Asal Sragen

274 views
Mantratoto

Setelah Pamit Ke Penghuni Sungai Palu Akhirnya Buaya Berkalung Ban Berhasil Ditangkap

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Buaya Berkalung Ban Akhirnya Berhasil Ditangkap

Indoharian – Tili 34 Tahun asal Sragen, adalah seorang pria penangkap buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dia mengungkapkan penyebab orang-orang sebelumnya gagal dalam menangkap sang buaya legendaris. Itu mereka gagal disebabkan karena orang-orang yang sebelumnya berusaha menangkap tidak pamit atau tidak izin dahulu ke penghuni Sungai Palu.
“Rahasianya cuman satu saja untuk menangkap buaya tersebut, sebelum menangkap harus pamit atau permisi dahulu dengan penghuni di Sungai Palu,” ungkap Tili kepada Indoharian, Selasa (8/2/2022).

Dapat diketahui, ban yang ada di leher buaya legendaris tersebut di Kota Palu itu sudah ada semenjak tahun 2016. Sejak saat itu, ada sejumlah pawang buaya berusaha untuk menolong buaya tersebut namum tidak ada yang berhasil menangkapnya. Sebut saja pencinta reptil terkenal yang berasal dari Australia, Matt Wright, yang telah jauh-jauh datang ke Palu untuk mencoba menangkap buaya tersebut. Namun upaya Matt saat itu tidaklah membuahkan hasil dan dikabarkan juga Panji juga sama gagal dalam menangkap buaya tersebut.
Sementara itu, Tili, pria asal Sragen, Jawa Tengah, mengaku tak banyak trik khusus untuk menangkap buaya tersebut karena hanya menggunakan seutas tali sepanjang 300 meter.
Namun Tili mengatakan kalau dia memiliki rahasia kecil, yakni melakukan sejumlah langkah pendekatan khusus yang disebutnya sebagai upaya untuk permisi sebelum menangkap buaya berukuran 5 meter tersebut.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Harga Koin Kripto Naik Pesat
Binomo DiSidik Polisi , Terkait Dengan Judi Online
Aturan Baru PPKM level 3 Wilayah Jakarta Dan Sekitarnya

“Sudah hampir 3 minggu saya mencoba untuk menangkap buaya, tetapi tidak yang setiap hari. Kadang 3 hari sekali dan lebih dari 30 ekor burung, ayam, bebek saya kasi makan pada waktu setiap sore dan malam Jumat,” ujar Tili.
Tili mengatakan juga bahwa orang-orang awalnya menganggap sepele ketika dia meminta agar diantar ke tempat buaya berkalung ban legendaris itu. Orang-orang beranggapan bahwa pawang buaya terkenal saja tak mampu untuk menangkap buaya tersebut. “Saya minta untuk diantarkan ke lokasi buaya tersebut, tapi hanya ditanggapi biasa saja. Karena sebelumnya Panji tidak mampu untuk tangkap buaya itu,” kata Tili.
“Paginya saya tirikat minum air kuala atau sungai Palu, dan berenang,” sambung Tili. Sebagai penangkap buaya legendaris itu, Tili berharap agar pemerintah mengizinkan dia untuk memelihara buaya sebagai kenang-kenangan.
“Saya mohon agar pemerintah untuk tidak mempersulit saya untuk merawat anak buaya berkalung ban tersebut. Itu adalah kenangan-kenangan saya, berenang degan buaya. Kalau sudah besar mau dilepas dan saya ikhlaskan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Tili merupakan pendatang yang baru lima bulan yang berada di Kota Palu. Tili berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Tili mengaku dirinya memang memiliki pengalaman dalam menangkap burung, ular, hingga buaya di tanah Jawa. Dia juga sangat penyayang satwa, yang membuatnya merasa kasihan saja pada kondisi buaya berkalung ban legendaris di Palu yang lehernya terjepit ban.
“Saya merasa sangat kasihan saja dengan buaya tersebut, karena melihat ban seperti mencekik lehernya,” katanya.
“Saya cuma tidak suka saja melihat ada binatang yang terjepit (ban di lehernya) Saya memang sangat pengalaman dalam menangkap burung, ular, hingga buaya di Jawa,” lanjutnya.

Sumber : detik

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply