Dikritik PBNU Soal Politik Identitas, PA 212: Anjing Menggonggong Khafilah Berlalu

182 views
Mantratoto

Dikritik PBNU Soal Politik Identitas dengan peribahasa ‘anjing menggonggong, kafilah berlalu

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Dikritik PBNU Soal Politik Identitas, PA 212: Anjing Menggonggong Khafilah Berlalu

IndoHarian – PBNU soal politik identitas Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif menyebut para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kerap saja mengkritik mereka terkait aksi massa yang digelar pihaknya. Slamet menyikapi kritik tersebut dengan peribahasa ‘anjing menggonggong, kafilah berlalu’.

Kan dari dulu juga PBNU itu kalau kita yang aksi dibilangnya aksi politik-politik begitu. Emang ‘lagu’-nya dari dulu. Padahal NU sendiri yang selama ini selalu bermain politik. Kata Slamet saat dihubungi, Sabtu (5/11/2022).

Slamet juga mengklaim bahwa aksi PA 212 digelar demi kepentingan publik. Selain itu, aksi dilakukan oleh PA 212 ini untuk mengkritisi dan mengingatkan pemerintah terkait kebijakan yang telah diambil.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kisah Wanita Yang Baru Tahu Suaminya Gay Setelah 3 Bulan Nikah
Warning!! Kasus COVID-19 Meledak Lagi Di Indonesia
Detik-detik Konser NCT127 Dihentikan Polisi Di ICE BSD

Setiap ada kebijakan dari pemerintah yang memang membahayakan negara, termasuk adanya UU yang soal Omnibus Law, kemudian kenaikan BBM yang sekarang itu, kita pasti akan turun. Kita sebetulnya memang gerakan moral, kita melakukan ini untuk menjadi pengingat dari pemerintah, yang mengkritisi kebijakan pemerintah agar tidak selalu semena-semena. Ujarnya.

Menurut Slamet, PA 212 dikritik PBNU soal politik identitas karena mereka tak paham dengan maksud dari aksi yang digelar oleh PA 212. Dia mengatakan ada sejumlah gerakan massa lain yang melakukan unjuk rasa, bukan hanya PA 212 saja.

Ini dia yang NU ini nggak paham. Aksi akbar 1, 2, 3, dan 4 yang kemarin itu bukan Hanya PA 212 saja yang mengadakan, tetapi ada GNPR, lalu gabungan dari beberapa ormas, dan itu semua adalah rakyat. GNPR itu betul-betul gerakan moral, jadi nggak cuma PA 212 saja. Lantas memahaminya saja sudah salah, bagaimana isinya. Sambung Slamet.

Slamet juga menilai bahwa politik identitas merupakan sebuah hal wajar. Dia bahkan lalu menuding pihak yang tak melakukan politik identitas karena tidak memiliki identitas.

Sesungguhnya kalau orang ngomong antipolitik identitas, itu sebenarnya karena dia sudah nggak punya identitas. Itu biasanya berlaku saja untuk kita, tapi tidak untuk yang lain. Tutur dia.

Kritik PBNU soal politik identitas ini kan sebenarnya tidak ada di negeri ini yang tidak pakai identitas. NU sendiri ke mana mana bawanya selalu Gus Dur. Identitas juga kan? PDIP dengan Sukarnonya. Demokrat dengan SBY-nya. Jadi sesungguhnya yah sah-sah saja. Imbuh Slamet.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply