Gawat! PGRI Mundur Dari POP, Ini Penyebabnya!

494 views
Mantratoto

PGRI Mundur Dari POP Besutan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadien Makarim

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, PGRI Mundur Dari POP

Indoharian – Gawat! PGRI Mundur Dari POP, Ini Penyebabnya!

INDOHARIAN.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI mundur dari POP (program Organisasi Penggerak) besutan Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Nadiem Makarim.

”Dari Rapat Koordinasi bersama dengan seorang pengurus PGRI provinsi seluruh Indonesia, perangkat dan juga kelengkapan organisasi, dari badan penyelenggara pendidikan dan juga kesatuan pendidikan PGRI mundur dari POP yang akan segera dilaksanakan pada hari Kamis 23 Juli 2020 memutuskan agar tidak bergabung pada Program Organisasi Penggerak,” kata PGRI ketika memberi keterangan tertulis, pada hari Jumat (24/7).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Firmino cetak gol
aktivitas memicu nyeri pinggang
Achmad Yurianto beri strategi

Langkah itu diputuskan sebab PGRI menilai seleksi program organisasi penggerak tak jelas. Pada samping hal tersebut PGRI menilai waktu pelaksanaan program sangat sedikit, padahal dana yang digunakan sangat besar.

Diketahui Nadiem menggunakan Rp595 miliar dalam program tersebut. Organisasi Penggerak adalah program pelatihan guru yang melibatkan organisasi masyarakat dalam bidang pendidikan. Bentuknya, ormas membuat pelatihan, selanjutnya Kemendikbud memberikan dana.

Pada tengah pandemi covid-19 tersebut, PGRI berpendapat besaran dana itu dapat digunakan dalam kegiatan yang lebih membutuhkan. Misalnya mengenani pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada tahun ajaran yang baru.

”Biaya yang telah dialokasikan untuk POP akan sangat lebih bermanfaat kalau dipakai untuk membantu seorang siswa, guru/honorer, dan juga penyediaan infrastruktur pada daerah khususnya di daerah 3T untuk dapat menunjang pembelajaran jarak jauh pada era pandemi saat sekarang ini,” lanjut mereka.

PGRI sendiri termasuk dari 156 organisasi masyarakat yang sudah lolos program Organisasi Penggerak. Mereka mendapat kesempatan melaksanakan dua pelatihan dengan kategori gajah.

Seharusnya, PGRI mendapat dana sampai Rp20 miliar bagi tiap pelatihan dari Kemendikbud. Sedangkan organisasi dengan kategori macan akan mendapat dana sampai Rp5 miliar, serta kategori kijang sampai Rp1 miliar.

Kisruh dari program Organisasi Penggerak diawal dari kritik dan juga banyak pihak mengenai dua organisasi yang dipastikan tidak tanggung jawab perusahaan atau pun CSR, tetapi lolos dalam kategori gajah. Keduanya ialah Tanoto Foundation dengan Yayasan Putera Sampoerna.

Sebelumnya Kemendikbud mengatakan Tanoto Foundation menggunakan biaya mandiri agar mendanai pelatihan pada program itu. Artinya Kemendikbud tak memberikan dana sepeserpun.

PGRI mundur dari POP, Sedangkan Yayasan Putera Sampoerna diklaim menggunakan dana pendamping atau matching fund bagi program itu. Artinya Yayasan Putera Sampoerna membiayai sebagian dari pelatihan, serta sebagian lagi dibiayai negara.

Sumber: Cnnindonesia.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news PGRI Mundur Dari POP Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply