Presiden Haiti Dibunuh, 4 Tentara Bayaran Tewas dan 2 Ditangkap
INDOHARIAN.COM – Kepolisian Haiti mengungkapkan bahwa empat tentara bayaran tewas dan dua orang lainnya ditangkap setelah Presiden Haiti Dibunuh di kediamannya pada Rabu (7/7) waktu setempat. Operasi kepolisian terus berlangsung di ibu kota Port-au-Prince usai pembunuhan yang mengejutkan publik itu.
Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles, dalam pernyataannya menyebut pihak kepolisian langsung mengejar para pembunuh Moise setelah terjadi serangan bersenjata di kediaman kepresidenan di ibu kota Port-au-Prince. “Empat tentara bayaran tewas, dua lainnya diamankan di bawah kendali kami. Tiga polisi yang disandera telah dibebaskan,” ucap Charles dalam pernyataannya.
“Saya berterima kasih kepada kepala keamanan saya di istana. Tujuan orang-orang ini adalah mencoba membunuh saya. Rencana itu telah digagalkan,” kata Moise. PM saat itu, Joseph Jouthe menuturkan, tujuan pelaku adalah menangkap Moise dan melakukan transisi pemerintahan. Moise, yang menjabat sejak 2017, memperpanjang kekuasannya melalui pemberlakuan dekrit sejak Januari 2020.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/7/2021), Presiden Haiti Dibunuh dan sudah berusia 53 tahun oleh sekelompok individu bersenjata yang menyerang kediamannya pada Rabu (7/7) dini hari. Istri Moise, Martine, juga terkena tembakan namun berhasil selamat dan kini menjalani perawatan medis di Miami, Amerika Serikat (AS).
Wakil Menteri Komunikasi, Frantz Exantus, sebelumnya menyebut ‘terduga pembunuh’ Moise telah ditahan, kurang dari 24 jam setelah presiden negara itu dibunuh. “Para terduga pembunuh (Moise) diamankan oleh Kepolisian Nasional di Pelerin sesaat sebelum pukul 18.00 waktu setempat,” sebut Exantus via Twitter.
Hakim Jean Wilner Morin, Presiden Asosiasi Hakim Haiti berujar, dalam urutan seharusnya ketua mahkamah agung. Namun diwartakan Miami Herald, Hakim Rene Sylvestre meninggal karena terpapar Covid-19 akhir Juni lalu. Karena itu, Joseph pun bisa menjadi kandidat kuat menggantikan Moise. Untuk itu, dia membutuhkan dukungan parlemen. Tetapi dalam wawancara bersama CNN, Morin berujar tanpa adanya pemilihan, status parlemen bisa dibilang tidak aktif. Peristiwa Presiden Haiti Dibunuh di kediamannya ini membuat negara yang dilanda krisis ini menjadi semakin tidak menentu, dengan warganya merasa ketakutan.
Sumber : Detiknews
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Presiden Haiti Dibunuh Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com