Google Menjadikan Rohama Kudus Sebagai Google Doodle

298 views
Mantratoto

Profil Lengkap Tentang Rohama Kudus Yang Menjadi Google Doodle Pada Hari Ini

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Rohama Kudus

Indoharian – Google Menjadikan Rohama Kudus Sebagai Google Doodle

INDOHARIAN – Ia dilahirkan sebagai Siti Ruhana atau yang dikenal Rohama Kudus pada tanggal 20 Desember 1884 di desa Koto Gadang desa, Kabupaten Agam, di pedalaman Sumatera Barat, Hindia Belanda.

Ayahnya Mohammad Rasjad Maharadja Soetan adalah kepala jaksa Karesidenan Jambi dan lalu Medan. Ruhana adalah saudara tiri Sutan Sjahrir, dan sepupu Agus Salim, baik intelektual dan politisi penting dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.

Dia juga seorang bibi (mak tuo) penyair Indonesia Chairil Anwar. Rohama Kudus cerdas meski tidak mengenyam pendidikan formal.

Dia sering belajar dengan ayahnya, yang mengajarinya membaca dan studi bahasa.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Cara Memperbaiki Mental Dalam Tekanan Hidup
Simak Ini!! 5 Alasan Babi Diharamkan Untuk Muslim
Kenali 5 Pertanda Gagal Jantung Yang Sering Terjadi

Ketika ayahnya ditugaskan di Alahan Panjang, Sumatera Barat, dia meminta tetangganya (termasuk istri jaksa lain) untuk mengajarinya agar bisa membaca dan menulis dalam aksara Jawi dan Latin, dan keterampilan rumah tangga seperti membuat renda.

Setelah kematian ibunya pada tahun 1897, ia kembali ke Koto Gadang dan menjadi semakin tertarik untuk mengajar gadis-gadis di sana untuk belajar kerajinan tangan dan membaca Alquran meskipun ia sendiri masih anak-anak.

Kemudian pada tahun 1908, pada usia 24 tahun, Ruhana menikah dengan Abdoel Koeddoes, seorang notaris, dan dikenal sebagai Roehana Koeddoes. Abdoel Koeddoes mendukung upaya istrinya dalam mendidik perempuan.

Upaya awal Ruhana pada bentuk pendidikan yang lebih terorganisir datang pada tahun 1905 ketika ia mendirikan sekolah artisanal di Koto Gadang.

Pada bulan Februari 1911, Ruhana juga langsung mendirikan suatu perkumpulan pendidikan perempuan yang lebih terorganisir, bernama Kerajinan Amai Setia.

Sekolah yang secara khusus bertujuan untuk mengajar anak perempuan kerajinan dan keterampilan di luar tugas-tugas rumah tangga biasa mereka, serta membaca Jawi dan tulisan Latin dan untuk mengelola sebuah rumah tangga.

Selama ini, ia hanya menghadapi tentangan dari berbagai sumber yang menentang perubahan dan kemajuan perempuan. Dengan dukungan suaminya, Ruhana bertahan dan akhirnya membujuk orang untuk berpihak padanya, akhirnya merekrut sekitar 60 siswa.

Sekolah ini mendapat pengakuan resmi dari pemerintah pada tahun 1915, dan menjadi pusat pengrajin untuk bekerja sama dengan pemerintah Belanda dalam penjualan karya mereka di kota-kota besar dan luar negeri.

Itu adalah satu-satunya produsen kerajinan yang memenuhi standar pembelian internasional.

Dia terus bekerja di bidang pendidikan bahkan saat menjadi jurnalis.

Pada tahun 1916 Rohama Kudus diangkat sebagai guru di sebuah sekolah untuk orang Indonesia di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Sumber : GalamediaNews

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Rohama Kudus Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply