Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti Oleh Antropolog

99 views
Mantratoto

Berikut Ini Hasilnya Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti Oleh Antropolog Luar Negeri

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti Oleh Antropolog

Indoharian – Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti oleh Antropolog luar negeri, Selama ini keberadaan makhluk halus tersebut telah menjadi suatu bagian dari mitos dan berkembang menjadi sebuah kepercayaan yang ada di masyarakat. Beberapa di antaranya adalah makhluk kuntilanak dan tuyul. Kepercayaan ini kemudian diteliti oleh antropolog yang berasal dari luar negeri. Seorang antropolog Jerman bernama Timo Duile pernah mengungkap sejarah mengenai kuntilanak di Indonesia. Sementara catatan penelitian mengenai tuyul tersebut yang dilakukan oleh Clifford Geertz, antropolog asal Amerika Serikat (AS).

Berikut Ini Hasilnya Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti Oleh Antropolog Luar Negeri

Penelitian Kuntilanak oleh Antroplog Jerman
Timo Duile telah mempublikasikan riset penelitiannya dalam Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada tahun 2020 dengan judul “Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia”. Penelitian ini bukan bertujuan untuk bisa membuktikan keberadaan fisik kuntilanak, melainkan tentang kepercayaan masyarakat terhadap kuntilanak. Dalam studinya, Timo menuturkan bahwa hantu tersebut tidak hanya menjadi ikon budaya di Indonesia, tetapi juga dikenal di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, serta bagian selatan Filipina dan Thailand.

Ia menggunakan sebanyak tiga jenis narasi yakni narasi kuntilanak dalam budaya populer (seperti yang digambarkan dalam novel dan film horor), cerita rakyat Melayu, dan mitos pendiri kota. Narasi hantu ini sebagian besar didasarkan pada cerita yang dikumpulkan selama kunjungan kerja lapangan selama enam bulan pada tahun 2014. Penelitian yang digunakan oleh Timo adalah pendekatan objek seputar manusia dan roh, terutama dalam sudut pandang orang-orang di Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam temuannya, disebutkan bahwa orang-orang Pontianak mengklaim kotanya yang didirikan dengan menggusur kuntilanak, yang mendiami pertemuan sungai Kapuas dan Landak sebelum Kota Pontianak dibangun. Dulunya, daerah itu masih rawa-rawa dan hutan yang sangat lebat. Kemudian ada yang mengklaim bahwa nama ‘Pontianak’ berasal dari bahasa Melayu po(ho)n ti(nggi), yang berarti ‘pohon tinggi’. Oleh karena itu, di kemudian hari muncul narasi hanyu yang sering dihubungkan dengan pohon tinggi di pedesaan Kalimantan Barat.

“Artikel ini hanya membahas hantu Kuntilanak/Pontianak yang merupakan sejenis vampir yang tidak hanya menghantui ingatan kolektif orang-orang di ranah Melayu, tetapi juga berperan penting bagi kota Pontianak (ibu kota provinsi Kalimantan Barat di Indonesia) sebagai roh pengusir yang sangat menghantui, menakutkan, dan tidak ada,” ungkap Timo dalam jurnalnya.

Penelitian Tuyul oleh Antropolog Amerika Serikat
Peneliti Amerika yang melakukan kajian antropologi klasik mengenai agama di Jawa dengan menghasilkan buku berjudul “Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa.” Latar belakang terciptanya buku Clifford Geertz ini bermula ketika di awal tahun 1950-an, sebanyak enam orang calon PhD dari Harvard University dikirim ke Indonesia untuk meneliti berbagai aspek kehidupan masyarakat.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Pengakuan Virgoun Setelah Usai Ketahuan Selingkuh
Pengalaman Aktor Cole Sprouse Kehilangan Keperjakaan
Pembalap Valentino Rossi Dikontrak Yamaha Lagi

Ia berpendapat bahwa sebagian masyarakat Jawa yang memiliki kepercayaan terhadap makhluk halus. Namun dalam bukunya tersebut, Geertz juga menekankan bahwa ia tidak membahas apakah tuyul itu nyata atau rekaan. Ia lebih tertarik memahami fungsi keyakinan tersebut bagi masyarakat Mojokuto (sebuah tempat zaman dulu di wilayah Jawa Timur), yang ia teliti. Dalam beberapa kepercayaan yang telah ia dengar, Geertz kemudian menyebutkan ada sebanyak tiga jenis makhluk halus yang utama yakni memedi (secara harfiah berarti tukang menakut-nakuti), lelembut (makhluk halus) dan tuyul.

Untuk tuyul, ia mendefinisikan sebagai suatu makhluk halus anak-anak (anak-anak yang bukan manusia). Mereka yang tidak mengganggu, menakuti orang atau membuatnya sakit. “Sebaliknya, mereka sangat disenangi manusia, karena membantu manusia menjadi kaya,” kata Geertz. Geerz juga telah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber di Mojokuto. Salah satu narasumber mengatakan bahwa orang yang ingin berhubungan dengan tuyul harus berpuasa serta bersemadi.

Saat itu, banyak sekali orang Mojokuto beranggapan bahwa seseorang perlu untuk membuat semacam perjanjian dengan setan, supaya tuyul mau menerima tawarannya. Apabila kesepakatan bisa tercapai, orang itu akan bisa untuk melihat tuyul dan untuk selanjutnya, bisa mempekerjakan mereka buat kepentingannya sendiri. Tidak hanya uang, ada banyak anggapan bahwa tuyul juga mencuri padi di desa-desa. “Kalau orang mau kaya, ia bisa menyuruh mereka untuk pergi mencuri uang. Mereka bisa menghilang dan bepergian jauh hanya dalam sekejap mata hingga tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari uang untuk tuannya,” tulisnya.

Meski ada kepercayaan yang ditemukan, Geertz menyampaikan dalam penelitiannya, tidak ada ajaran mengenai hal tersebut. Pendapat yang dijelaskan terkait tuyul dan kesepakatannya adalah pendapat narasumber sendiri dan pendapat tersebut secara kasar mirip dengan orang-orang lain tentang makhluk halus.

Itulah Hasil Hantu Kuntilanak Dan Tuyul Diteliti Oleh Antropolog Luar Negeri.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply