Hashim Kritik Prabowo, Soal Mark Up Proyek 1.000 Persen

523 views
Mantratoto

Hashim Kritik Prabowo Soal Mark Proyek Up 1.000 Persen Berpotensi Korupsi Yang Di Tolak Mentah – Mentah

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Hashim Ungkap History Prabowo

IndoharianHashim Kritik Prabowo, Soal Mark Up Proyek 1.000 Persen

INDOHARIAN.COM – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim kritik Prabowo, mengatakan dirinya tak sudi untuk korupsi, kolusi, serta nepotisme, bahkan ketika dua kader Gerindra menduduki jabatan menteri.

Hashim kritik Prabowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menemui beberapa proyek yang angkanya disulap (mark up) lebih dari sepuluh kali lipat atau lebih dari 1.000 persen.

Dia menceritakan Prabowo membatalkan sejumlah proyek senilai lebih dari US$50 juta sebab mengetahui nilai sesungguhnya tak lebih dari US$5 juta. Tanpa mengatakan proyek-proyeknya, Hashim menyatakan anggaran itu selanjutnya dikembalikan Kemenhan ke Kementerian Keuangan.

”Terkutuk kami, terkutuk keluarga kami bila kami korupsi. Saya serta kakak saya akan malu pada mendiang ayah serta eyang”, ucap Hashim di Jakarta, pada hari Jumat (17/7).

Pengakuan tersebut diutarakan Hashim merespons anggapan miring kepada dirinya serta Gerindra mengenai persoalan izin ekspor serta budidaya lobster Kementerian Kelautan serta Perikanan (KKP).

Pada persoalan tersebut, KKP yang dipimpin politikus Gerindra, Edhy Prabowo, mengeluarkan 31 izin ekspor benih lobster terhadap perusahaan yang beberapa di antaranya terafiliasi atau milik dari politikus serta juga kader Gerindra.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Penyebab Omas Mati
pencapaian langka Thibaut Courtois
tangisan Nikita Mirzani

Salah satu perusahaan yang mendapat izin ekspor benih lobster tersebut ialah PT Bima Sakti Bahari kepunyaan Hashim. Perusahaan tersebut dipimpin oleh anaknya, Rahayu Saraswati, yang juga merupakan kader Gerindra.

Menurut Hashim hanya dua atau tiga perusahaan terafiliasi dengan Partai Gerindra yang dapatt izin ekspor benih serta budidaya lobster.

Lebih lanjut, ia mengatakan perusahaannya bukan pemain baru dalam dunia bahari. Dia terjun dalam bisnis pembudidayaan kerang mutiara sejak 1986 atau 34 tahun silam.

Selanjutnya, pada 1989, perusahaannya mulai melakukan ekspor perdana mutiara ke Jepang. Selain mutiara, perusahaan yang di pimpimnya juga bergerak pada budidaya kelautan lain seperti teripang, kepiting serta kerapu.

Hashim menambahkan, bisnis lobster tak mempunyai keuntungan sebesar bisnis pada bidang persenjataan.

”Kalau ingin korupsi, kami tak akan korupsi di lobster, tapi di senjata,” kata dia.

Peluang korupsi pada bidang persenjataan dikatan Hashim terbuka sebab Prabowo menjabat Menteri Pertahanan. Dengan posisi Prabowo tersebut, Hashim mengaku terdapat banyak orang yang mengajaknya berbisnis dengan menjadi rekanan Kementerian Pertahanan.

Dia mengklaim menolak tawaran-tawaran itu dengan alasan tak mau memanfaatkan posisi sang kakak serta mark up proyek.

”Saya suka uang, saya suka fulus, tetapi tak dengan cara demikian. Kami tidak mau serakah,” terang Hashim.

Menteri Edhy sebelumnya sudah mengakui terdapat sejumlah politikus termasuk kader Gerindra yang mendapat izin ekspor benih lobster. Tetapi dia mengklaim izin tersebut di luar pengetahuannya. Dia menegaskan pemberian izin sepenuhnya diputuskan bersama oleh tim yang terdiri dari beberapa direktorat KKP.

”Kalau memang terdapat menilai, ada orang Gerindra, kebetulan saya orang Gerindra, tak masalah. Saya siap dikritik mengenai hal itu. Tetapi coba hitung berapa yang diceritakan itu? Mungkin tak lebih dari 5 atau 2 orang yang saya kenal. Tetapi 26 orang lagi siapa itu? itu semua orang Indonesia,” terang Edhy.

Edhy juga memastikan tak ada perlakuan khusus untuk para penerima izin ekspor dari perusahaan politisi itu. ”Kami tak membatasi, siapa yang mendaftar kami terima, serta verifikasi. Kami sudah terima 31, diumumkan baru 26,” terangnya ketika mengatakan Hashim kritik Prabowo.

Sumber: Cnnindonesia.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Hashim kritik Prabowo Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply