Cara Kerja Sistem Pelacak Pasien Covid-19 Dengan Application Programming Interface
INDOHARIAN.COM – Kini banyak perusahaan teknologi yang memanfaatkan teknologi bluetooth untuk disematkan pada sistem pelacak corona/Covid-19. Katakan saja Google serta Apple, dua perusahaan raksasa teknologi AS ini mengkonfirmasi bahwa cara tersebut sebagai solusi terbaik untuk melakukan pelacakan dan penelusuran virus corona baru.
Google serta Apple telah menerbitkan API (Application Programming Interface) yakni perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain.
Yang nantinya pengguna diwajibkan untuk menghidupkan Bluetooth, lalu pengelola akan mengumpulkan data dari perangkat yang lain yang dekat dengan pengguna. Jika terdapat masyarakat yang terkena Covid-19, maka pengelola akan memberikan sinyal peringatan untuk mengkarantina diri selama 14 hari.
Sebenarnya, bagaimana teknologi sistem pelacak corona bekerja? Sistem pada dasarnya bekerja dengan menggunakan teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek untuk menghubungkan dua perangkat secara bersamaan.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Perhiasan baru T1 |
Ronaldo dan Messi saingan |
Oppo luncurkan A92 |
Berkat teknologi tersebut, Kalian dapat mentransfer data dari ponsel ke laptop sampai menghubungkannya ke speaker nirkabel untuk mendengarkan musik.
Perangkat bluetooth tersebut dapat dikelola menggunakan topologi RF atau yang lebih dikenal dengan ‘star topology’ atau topologi bintang, seperti dikutip North PS.
Berdasarkan tipologi bintang, akan ditunjuk satu Master dan tujuh budak (anak buah) yang aktif. Seorang Master bertanggung jawab untuk menyediakan sinkronisasi ke semua bawahannya (piconet).
Piconet adalah istilah dari jaringan bluetooth yang dihasilkan oleh komunikasi antar peralatan bluetooth. Perangkat apa pun bisa menjadi bagian dari satu atau beberapa perangkat. Tersebut yang membuat bluetooth semakin kuat.
Seperti yang dilansir Digital Trends, chip bluetooth memiliki standar minimum untuk menjangkau perangkat lain yaitu sekitar 10 meter. Selain hal tersebut, kecepatan transfer data bluetooth sebenarnya tak terlalu tinggi.
Artinya sistem pelacak corona, ketika kita melakukan transfer data dalam jumlah yang besar maka akan memakan waktu lama.
Sumber: Liputan6.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Sistem Pelacak Corona Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com