Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi

246 views
Mantratoto

Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi Perlahan Terlihat Jelas

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi

IndoHarian – Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi , Peristiwa adu tembak antara 2 Polisi yakni Brigadir J atau Yoshua dengan Bharada E, anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terjadi di kediaman ferdy sambo kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, semakin menjadi perhatian publik. Pertanyaan demi pertanyaan atas hal yang mulai terasa janggal dalam perkara tersebut membuat informasi ini semakin liar.

Berawal dari terungkapnya peristiwa tersebut ke permukaan di hari Senin, 11 Juli 2022. Pihak keluarga memilih menceritakan tentang Brigadir J atau Yoshua ke awak media ketika masa berkabung di rumah duka daerah Jambi.

Mabes Polri pun saat ini akhirnya menyampaikan ke publik bahwa kasus adu tembak antar anak buah Irjen Ferdy Sambo tersebut terjadi pada hari Jumat, 8 Juli 2022. Karo Penmas Divisi Humas Polri beralasan, jeda waktu dibukanya kasus tersebut ke publik lantaran penyidik masih bekerja dalam menangani perkara tersebut.

Kita akan lakukan pemeriksaan dulu, penelusuran dulu,” ucap dari Ahmad di Mabes Polri,daerah Jakarta Selatan, Senin 11 Juli 2022.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Terkait Kasus Saling Tembak, Presiden Minta Usut Tuntas
Presiden Jokowi Soroti Fenomena Pelecehan Seksual
Kerap Disangka Pilih-Pilih Teman, Ini 4 Manfaat Punya Sedikit Teman

Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi Awalnya, Ahmad menyampaikan bahwa penyidik hingga kini masih mendalami motif dari peristiwa tersebut. Brigadir J atau Yoshua disebut langsung melepas tembakan sebab mendengar teguran dari Bharada E.

Sementara Bharada E sempat menghindar dan membela diri, sehingga melakukan serangan balasan ke Brigadir J atau Yoshua hingga membuatnya harus tewas. Selain dari itu, Mabes Polri juga hingga saat ini enggan untuk menyebut siapa pemilik rumah tempat kejadian perkara.

“TKP di perumahaan salah satu pejabat ya di Duren Tiga,” ucap dari Ahmad.

Berselang beberapa jam kemudian, Mabes Polri kembali mengundang awak media untuk mengikuti konferensi pers. Kasus tersebut nyatanya berkaitan dengan istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Peristiwa tersebut pun terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam di mana pada kala itu istri Kadiv Propam sedang istirahat. Kemudian Brigadir J melakukan sebuah tindakan, pelecehan. Dan juga menodongkan dengan menggunakan senjata pistol, ke kepala istri Kadiv Propam,” tuturnya.

Menurut Ahmad, istri Kadiv Propam pun saat tersebut langsung berteriak minta tolong dan membuat Brigadir J atau Yoshua panik dan keluar kamar. Bharada E yang kala itu berada di lantai atas mendengar teriakan tersebut dan langsung bergegas turun, namun dari atas tangga terlihat Brigadir J atau Yoshua.

Jaraknya dari Brigadir J itu kurang lebih ada 10 meter, bertanya ada apa, namun malah direspon dengan tembakan yang dilakukan Brigadir J. Akibat tembakan tersebut langsung terjadilah saling tembak. Dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” tuturnya.

Ahmad mengatakan, Brigadir J atau Yoshua bertugas sebagai seorang sopir istri Kadiv Propam Polri, sementara Bharada E merupakan asisten pribadi dari Irjen Ferdy Sambo.

Yang jelas beliau (Ferdy Sambo) pada saat tersebut tidak ada di rumah, beliau mengetahui kejadian sesudah adanya penembakan, yang menelepon pun yakni adalah istri beliau, kemudian beliau menghubungi Kapolres untuk terjun ke TKP,” terangnya.

Insiden yang terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB itu menyisakan sejumlah tanda tanya besar. Salah satunya tidak adanya kamera CCTV di rumah tersebut yang bisa untuk digunakan sebagai barang bukti penuntasan kasus tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto pun mengatakan bahwa kamera CCTV di dalam rumah Kadiv Propam saat kejadian dalam kondisi mati.

Kebetulan CCTV rusak sejak dua minggu yang lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan,” ucap dari Budhi di Polres Metro Jaksel, Selasa (12/7/2022).

Rohani saat ini mengaku janggal dengan adanya beberapa luka sayatan di tubuh almarhum Brigadir J atau Yoshua. Sebab, dari kepolisian menyatakan hanya ada aksi saling tembak dalam peristiwa tersebut.

Kami menerimanya sudah di dalam peti. Kami pun jemput dari kargo bandara. Sudah sampai rumah duka kami baru buka semua bajunya. Ternyata ada tembakan di sebelah kanan dua, di leher satu, di tangan ada satu, di bagian ini sama kaki ada luka dari benda tajam. Trus di mata sebelah kanan, di hidung juga dijahit, trus di bibir, sudah itu tangan jarinya dua mungkin patah kali ya. Ada luka juga di bagian tangan kiri, di kaki juga ada bekas luka benda tajam,” ujar Rohani.

Selain dari itu, kejanggalan yang disoroti adalah adanya luka lebam atau luka memar di jasad Brigadir Yoshua. Awalnya pada Minggu 10 Juli 2022, keluarga melihat adanya darah yang segar yang merembes melalui jari kelingking jasad Brigadir J atau Yoshua, sehingga berinisiatif untuk membuka pakaian dari jenazah tersebut.

Cuma celananya gak kami buka sih. Yang kami buka cuma bajunya, kaos kakinya, tenyata di sana juga ada luka-luka sama biru memar di bagian perutnya. Terus di matanya ini ada kayak ada luka sayatan ini, trus di bibirnya juga, di hidungnya ada jahitan. Trus di dada sebelah kanan itu ada tembakan dua, di leher satu. Tapi yang lebih besar lubang tembakannya itu ada di dada sebelah kanan,” jelas dia.

Menurut Rohani, luka tembakan juga terlihat di tangan sebelah kiri. Adapun bagian jari kelingking dan jari manis tangan kiri Brigadir J atau Yoshua terlihat patah. Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi

Sumber : Liputan6.com

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply