Kematian Dua Mahasiswa Kendari, Wiranto Dicopot Jokowi!

859 views
Mantratoto

Kematian Dua Mahasiswa Kendari, Wakil Ketua Komisi DPR Desak Wiranto Dicopot Dari Jabatan

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Kematian Dua Mahasiswa Kendari

Indoharian.com – Wakil ketua Komisi DPR, Erma Ranik desak agar sesegara mungkin Presiden Joko Widodo copot jabatan dari Wiranto sebagai menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan keamanan (MenkomPolhukam). Hal tersebut disampaikan oleh Erma disebabkan terjadinya kematian dua mahasiswa Kendari saat melakukan aksi demonstrasi atas keputusan DPR.

Kedua mahasiswa tersebut tewas dalam aksi demonstrasi, pertama Randi (21) dan kemudian menyusul Muh Yusuf Kardawi (19). Kedua mahasiswa tersebut meninggal dunia dalam bentrok antara mahasiswa dengan polisi di gedung DPRD Sulawesi Tenggara ketika unjuk rasa menolak kebijakan dari pemerintah dan DPR RI.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Ambulans pembawa molotov
aksi anak STM
keanehan demo mahasiswa

Erma mengambil kesimpulan bahwa Wiranto telah gagal dalam melakukan antisipasi keamanan sehingga menimbulkan korban jiwa.

“Copot Menkopolhukam Wiranto karena terbukti gagal dalam melakukan antisipasi terhadap persoalan politik dan keamanan yang menjadi domain wilayah kerjanya,” ucap Erma dalam keterangan resmi, pada hari Jumat (27/9/2019).

Tidak hanya itu, Erma sendiri juga meminta pada kapolri, Jendral Pol Tito Karnavian untuk mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Iriyanto dari jabatannya. Ia katakan bahwa Irianto tak bersikap profesional selama menjalankan tugasnya dalam menangani aksi demonstrasi sehingga menimbulkan korban jiwa.

“Copot Kapolda Sulawesi Tenggara karena terbukti tidak profesional dalam menangani aksi demonstrasi,” lanjutnya.

Selain itu, Erna pun meminta agar kapolri juga mengusut hingga tuntas insiden yang menyebabkan kematian dua mahasiswa Kendari itu. Ia menilai bahwa kedua mahasiswa tersebut tidak akan meninggal apabila polisi hanya menmbakkan peluru jenis karet.

Ia menyarankan agar pihak kepolisian tidak menggunakan tindakan represif dalam menangani kasus aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat maupun mahasiswa. Hal tersebut juga disebutkannya bertujuan agar tidak menimbulkan korban jiwa yang lebih.

“Siapa aparat yang terlibat. peluru apa yang telah membunuh adik adik mahasiswa?” ucapnya mencari kebenaran.

Erma sarankan agar dari pihak kepolisian tidak reperesif agar tidak ada lagi terjatuh korban seperti kematian dua mahasiswa Kendari sebelumnya.

Sumber : CNNindonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian kematian dua mahasiswa Kendari news Politik

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply