Ibu Serta Bayinya Selamat Berkat Sopir Taksi Palamarta
IndoHarian – Tak pernah terpikir dalam benak Maskur (42), sopir taksi palamarta, akan menghadapi peristiwa yang membuatnya gemetar malam itu.
Hari Senin (18/9) malam, usai mengantarkan tamu dari Sunter Agung saat jarum jam menunjuk jam 21.00, Taksi Blue Bird yang ia kemudikan melintas di Gang Pulo Kecil RT 03/RW 09, Kemayoran Jakarta Pusat.
Tiba-tiba dua perempuan setengah baya menyetop dan memminta supaya mereka diantar ke Rumah Sakit Serdang Kemayoran Jakpus, membawa ibu hamil yang hendak bersalin.
Sebenarnya malam itu Maskur sudah ingin mengakhiri pekerjaannya malam itu dan pulang ke pool pangkalan taksinya di Kelapa Gading, Jakut.
Tetapi rasa kemanusiaan Maskur lebih berbicara daripada niatnya untuk hendak pulang. Serta-mereta dia pun memilih menunggu kedua perempuan yang sedang menjemput penumpang yg dikatakan sedang hamil.
“Saya tak berpikir untuk pulang kembali ke pool, karena saya membayangkan bagaimana kondisi perempuan yang katanya akan segera melahirkan. Apalagi dua perempuan yang mencegat saja terlihat begitu panik,” kata Maskur mengatakan pengalamannya saat dihubungi indoharian, Jumat (22/9).
Sekitar 10 menit kemudian, terlihat dua wantia datang bersama perempuan yang di mata Maskur terlihat sedang hamil tua. Secara spontan, Maskur langsung keluar dari taksinya dan ikut memapah tubuh ibu hamil yang kemnudian diektahui bernama Mutia Maharani.
Maskur kemudian membuka pintu belakang mobilnya bernomor lambung KF 3288. Sesat kemudian dia langsung melaju.
Namun kondisi jalan yang cukup sempit dan banyaknya polisi tidur membuatnya merasa tidak mungkin mengemudikan taksinya dengan kecepatan penuh.
“Dua rekan perempuan tersebut panik. Mereka bilang, Pak…. bisa lebih cepat lagi, sudah mau melahirkan,” ucap salah seorang perempuan pengantar seperti ditirukan Maskur.
Sang sopir berpikir ulang tentang kondisi jalan yang harus dilalui. Dia berpikir bahwa jika pun dirinya nekat melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi justru akan membahayakan Mutia.
Sambil terus mengemudikan kendaraannya, Maskur dihinggapi rasa ngeri dan kepanikan yang luar biasa karena mendengar teriakan dan tangisan Mutia yang tidak berjeda. Mutia, terus menangis dan mengerang kesakitan.
Seorang kerabat perempuannya bilang bahwa Mutia sudah mengalami kontraksi sejak jam 18.00. Dalam kondisi demikian, sopir taksi palamarta itu juga tertekan untuk segera tiba di rumah sakit.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Pelaku Pembunuh SPG Cantik di Apartemen Laguna Adalah Pacar Korban? |
Wanita Cantik Laguna, Dibunuh Pengemudi Grab |
Ngeri!!! Anak Risma Jadi Korban |
“Saya tetap meminta meyakinkan kepada mereka untuk tetap bersabar dan pasrah jika saudaranya melahirkan di mobil saya. Tapi saya terus berusaha mempercepat laju kendaraan, mencari klinik terdekat,” terangnya.
Sekitar 15 menit perjalanan, teriakan Mutia semakin besar dan menjadi-jadi. Ternyata kenyataan berkata lain. Mutia melahirkan di taksi Blue Bird. Maskur tidak henti menenangkan Mutia sambil mengingatkannya untuk terus tetap beristigfar dan berdoa.
“Beberapa kali saya menengok ke belakang. Saat itu saya gugup dan takut kalau-kalau terjadi apa-apa. Tapi saya terus bertawakal, harus tetap tenang dan tetap konsentrasi karena kondisi jalan kampung yang sempit,” ujarnya.
Harapan dan doa mereka bertiga (Maskur serta dua perempuan pemgangtar) terkabul. Sebelum sampai di RS Serdang Kemayoran, ketika melintas di Jalan Tombak Basoka Ujung, Kemayoran Jakpus terlihat papan nama bertuliskan Klinik Bersalin Bidan Hj Maisalamah.
Taksi bernopol B 1488 BTC tersebut langsung menepikan kendaraannya. Salah satu perempuan pengantar langsung keluar dari kendaraan dan bergegas menuju pintu klinik.
Beberapa saat kemudian, terlihat wanita berusia 55 tahun yang kemudian diketahui sebagai bidan Hj. Maisalamah keluar sambil membawa perlengkapan medis utk proses persalinan.
Saat membuka pintu taksi ternyata sang bayi telah lahir.
Dengan sigap si bidan langsung melakukan proses persalinan dengan cara memotong tali pusar bayi, kemudian membungkusnya dengan kain bedong. Sang jabang bayi pun langsung dibawa ke klinik oleh asisten bidan.
Usai proses persalinan, tanpa dikomando Maskur kembali memapah Mutia dibantu kawannya untuk memperoleh perawatan medis di klinik.
Usai itu, Maskur bersama Bidan Maisalamah membersihkan darah dan ketuban yg berceceran di bangku belakang. Tanpa risih, Maskur melakukan semuanya sampai taksinya kembali terlihat bersih.
“Saat itu saya begitu lega sekali usai sebelumnya merasa ketakutan. Saya cuma takut kalau terjadi masalah di dalam taksi saya. Tapi alhamdulillah Allah berkehendak lain dan sang bayi lahir dengan selamat. Begitu pula dengan ibu yang dalam kondisi sehat,” terangnya.
Perawatan awal persalinan pun selesai. Maskur kembali ke taksinya, mengemudikannya untuk menuju Pool Kelapa Gading dan membuat laporan ke pihak Manajemen.
Besok harinya seusai zuhur, Maskur kembali menjumpai bidan Maisalamah. Dia ingin menjenguk dan melihat bayi Mutia Maharani yang kemarin malam melahirkan di taksinya.
Namun upayanya kandas, dia hanya bertemu sang Bidan dan asistennya. Sebab hanya beberapa menit sebelumnya Mutia bersama sang bayi dan suaminya telah kembali ke rumah kontrakan mereka.
Maskur kembali ke taksi kemudian beranjak menuju ke alamat Mutia di Gang Pulo Kecil RT 03/RW 09, Kemayoran Jakarta Pusat. Dia hanya ingin memastikan sang bayi bersama ibunya dalam kondisi yang sehat, sekaligus ingin melihat sosok sang bayi yang sudah lahir di dalam taksinya.
Kedatangan Maskur pun mendapat sambutan hangat dari Mutia dan keluarga besarnya. Sang suami, Muhamad Farhan, mengucapkan banyak terimakasih kepada Maskur yang sudah menolong persalinan istrinya.
“Suaminya bilang, saat suaminya melahirkan ia sedang bertugas di Pasar Induk Kramat Jati. Dia ucapkan banyak terimakasih,” ujarnya.
Sementara itu, Mutia menceritakan bahwa malam tersebut ia sudah pasrah. Pada sekitar pukul 18.00 dirinya telah merasa mulas-mulas dan posisi kepala bayi sudah berada di bawah.
“Kemudian dia meminta dua keponakanya untuk memanggil taksi menuju Rumah Sakit Serdang Kemayoran,” imbuhnya.
Sang bayi yang lahir dengan bobot 3,4 kilogram tersebut kemudian diberi nama Muhamad Fardhatullah, keselamatan sang bayi dan Ibu berkat bantuan dari sopir taksi palamarta.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik Sopir Taksi Palamarta teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata