Komunitas La Sape, Kumpulan Dari Kongo Yang Viral

275 views
Mantratoto

Asal Usul Komunitas La Sape, Hidup Susah Yang Penting Gaya

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Komunitas La Sape, Hidup Susah Yang Penting Gaya

IndoHarian – Kongo, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia ini ternyata memiliki sebuah komunitas unik bernama Komunitas La Sape di mana orang-orangnya berpakaian parlente layaknya para crazy rich di tengah kampung yang kumuh dan miskin.

Kumpulan orang yang belakangan ini viral di media sosial dikenal karena pilihan hidupnya yang ekstrem, mereka bahkan rela untuk hidup susah asal bisa tampil gaya layakanya orang kaya. Lalu dari mana asal usul La Sape? La Sape sendiri adalah sebuah singkatan dari Société des ambianceurs et des personnes elegantes atau Society of Atmosphere-setters and Elegant People.

Dikutip dari media Al Jazeera, asal-usul La Sape diyakini berawal dar abad ke-20 di masa penjajahan Belgia-Prancis di mana para warga Kongo yang menjadi budak bekerja demi hanya mendapatkan pakaian bekas.

Kegiatan mereka di luar jam kerja, para pria Kongo tersebut mulai berpakaian seperti “pria Prancis” yang terkenal karena fashionable, ditandai dengan pakaian yang warna-warni, sepatu mewah, dan aksesoris seperti topi bowler, tongkat, dan sebuah kacamata hitam. Mengenakan pakaian seperti itu, mereka merasa seperti keren dan mendapatkan energi  kegembiraan yang mereka rasakan.

Orang-orang ini disebut sapeurs (atau sapeuses bagi kaum perempuan). Pada saat itu, para La Sape sendiri adalah bentuk dari rasa eskpresi sosial dari orang-orang yang pernah dijajah. Sapeurs menggunakan gerakan ini sebagai pelarian dari rasa kesengsaraan dan kesedihan mereka, yang kemudian menjadi inspirasi bagi orang lain.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Netizen Heboh Isu Perceraian Reza Arap
Ketagihan Tampil Tampan, Wanita Asal Malaysia Kini Berniat Berubah
Luna Rilis Dua Smartwatch Anyar Di Indonesia

Namun, saat ini komunitas La Sape lebih berarti sebagai sebuah ideologi gerakan tentang menjadi bahagia dan elegan bahkan jika seseorang tersebur sebenarnya hidup sangat susah hingga kekurangan makan. La Sape lebih dari sebuah subkultur dan menjadi bagian penting dari budaya di Kongo. Bahkan, para politisi dan musisi di negara tersebut menghormati gerakan ini.

“Bagi saya sendiri yang menjadi bagian dari gerakan ini, La Sape hanyalah tentang sebuah rasa kebersihan. Saya sendiri merasa nyaman ketila mengenakan setelan Ozwald Boateng saya, jadi saya sering memakainya,” kata Aime Champaigne, salah satu orang pengikut gerakan La Sape.

Sementara itu, orang-orang Kongo yang mulai skeptis tentang komunitas La Sape mendefinisikan gerakan ini hanya menjadi sebagai obsesi yang membuat mereka merasa kecanduan dan tidak dapat dihentikan lagi bahkan jika kita merasa hal itu salah di mata orang lain.

Sumber : Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply