Berita Tempo Diretas Hacker Diduga Terkait Pemberitaan HOAX

Indoharian – Kronologis Berita Tempo Diretas Hacker

INDOHARIAN – Situs berita Tempo Diretas pada Jum’at dini hari kemarin, adanya tulisan serangan hingga pemutaran lagu ‘Gugur Bunga’ di situs mereka. Setri mengatakan pada hari Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 00.00 WIB tampilan situs berita Tempo.co menjadi warna putih. Pukul 00.30 WIB layar berubah menjadi warna hitam lalu terdengar lagu wajib nasional.

“Muncul layar berwarna hitam dan muncul lagu ‘Gugur Bunga’, di dalamnya ada pesan-pesan yang bersangkutan dengan stop hoax, jangan bohongi rakyat Indonesia, kembali ke etika jurnalistik yang benar, patuhi Dewan Pers. Jangan berdasarkan orang yang bayar saja, itu sampai jam 1 kurang sepuluh,” kata Setri dalam acara Perspektif Indonesia yang bertajuk ‘Peretasan di Dunia Maya’, Sabtu (22/8/2020).

Pada pukul 01.24 WIB tim information technology (IT) Tempo.co bisa mengambil alih situs berita mereka. Namun setelah beberapa menit berselang akun kembali diretas. Setri mengatakan situs Tempo.co mampu diambil alih kembali secara penuh sitar pukul 01.31 WIB.

“Sempat pulih jam 01.24 WIB pulih, diambil alih oleh IT kami. Tapi jam 02.26 WIB diambil lagi, situs Berita Tempo Diretas lagi baru 5 menit baru kembali pulih,” ungkapnya.

Pagi harinya, Setri mengatakan redaksi Tempo melakukan rapat internal. Pada rapat itu, Tempo melakukan audit mengenai sistem IT hingga langkah kedepannya yang akan ditempuh selanjutnya.

“Kami langsung melakukan rapat, dan kami menjalankan audit sistem IT kenapa bisa tembus dan prosesnya bisa berlangsung termasuk langkah-langkah yang akan kami lakukan,” kata dia.

Lebih lanjut, Setri menampik dugaan lemahnya sistem IT di Tempo.co. Dia mengatkaan peretasan ini ada bersangkutan dengan tema berita yang sedang ditayangkan oleh Tempo.co.

“Saya ingin meluruskan bahwa ada juga yang mengatakan kalau kita pantau sebagian orang di media sosial ini soal lemahnya IT Tempo sehingga mudah di-hack. Saya ingin mengatakan beberapa analogi ini keliru besar, misalnya jika ada rumah orang tak dikunci apakah kita boleh maling. Dan ini lebih-lebih ada tema narasi berita yang sedang kami gulirkan ada pihak yang tertanggu dan kemudian dampaknya ini,” kata dia.

Setri mencurigai ada pihak lain yang ingin membungkam pemberitaan di Tempo.co. Setri menyebut pihaknya sudah terbiasa dengan situasi tersebut dan akan terus berkelanjutan memberitakan topik yang menarik tentunya.

“Kami menduga ini ada upaya minimal membuat kami, nggak tahu targetnya. Tapi ada upaya-upaya membungkamlah. ‘Kalian jangan macam-macam ya, kami bisa lakukan apa saja’. Tapi sih kami sudah terbiasa dengan berbagai kondisi itu ya kita tetap biasa saja. Kami mulai malam itu tetap bekerja normal, paginya tetap seperti yang lain memeberitakan topik-topik yang menarik,” tutur Setri.

Setri mengatakan peretasan ini juga sebagai upaya menakut-nakuti Tempo.co. Setri menekankan pihaknya tidak takut dengan teror itu.

“Yang pasti kami ingin menangkap bahwa sang peneror ingin menyampaikan pesan agar kami takut. ‘Oh hati-hati, kalian bisa kami ganggu’. Kita langkah pertama kita ingin sampaikan pesan bahwa kami sama sekali tidak takut, kita tidak gentar kami akan tetap seperti biasa. Tempo akan tetap memberitakan apapun yang ada di lapangan tanpa hambatan apa-apa, tanpa terjadi apa-apa,” kata dia.

“Jadi memang kami menduga ada pesan yang diingin disampaikan pada isi pesan itu. Kalau dulu Tempo mengalami berbagai periode dalam konteks mengaju kebebasan pers itu, Tempo pernah diberedel, Tempo pernah digeruduk tapi jangan-jangan eranya bukan itu lagi, eranya adalah retas dan segala macam,” Berita Tempo Diretas.

Sumber : DetikNews

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Tempo Diretas Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Miris! Karena Tidak Jujur, Nasdem Singgung Pemerintah

Next Post »

Gawat! Saat Membantu Pasien Covid-19, Ahmad Syaifudin Mati!

Author: Kribo

Related Post