Lika-liku Kisah Low Tuck Kwong Raja Batu Bara

254 views
Mantratoto

Lika-liku Kisah Low Tuck Kwong Yang Merupakan Raja Batu Bara

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Lika-liku Kisah Low Tuck Kwong Raja Batu Bara

Indoharian – Kisah Low Tuck Kwong yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Bahkan, ia yang masuk kedalam daftar orang terkaya di dunia. Forbes mencatat, kekayaan pria tersebut mencapai US$ 13 miliar atau setara dengan Rp 204,10 triliun (kurs Rp 15.700). Berdasarkan Real Time Net Worth Forbes, konglomerat tersebut berada di posisi 135 orang terkaya di dunia. Sementara, pada tahun lalu ia yang tercatat berada di urutan ke-18 orang terkaya di Indonesia.

Kisah Low Tuck Kwong yang dikenal sebagai raja batu bara. Pria kelahiran Singapura ini merupakan pendiri Bayan Resources yakni perusahaan tambang Indonesia. Selain itu, ia juga yang mengendalikan perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbaru Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal dengan nama Manhattan Resources.

Pria tersebut memiliki peran di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric. Tidak cuma itu saja, ia juga terlibat di SEAX Global yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan negara Singapura, Indonesia dan Malaysia.

Perjalanan panjang telah dilalui pria tersebut sehingga yang sukses seperti sekarang. Mulanya, ia yang bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura di usia 20an. Kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik lagi.

Di Indonesia, Low mengawali bisnisnya sebagai kontraktor bangunan. Namun, kejayaan ia raih setelah yang berhasil membeli tambang pertamanya di tahun 1997.

Sementara, dikutip dari laman Bayan Resources, pada tahun 1973 Low mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yakni perusahaan kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan sipil dan struktur kelautan. Perusahaan dengan cepat menjadi pelopor dalam pekerjaan pondasi tiang pancang yang kompleks dan kontraktor terkemuka di Indonesia pada periode tahun 1980 dan 1990-an.

Pada tahun 1988, JSI masuk ke kontrak tambang batu bara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka ketika pria tersebut mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP) pada tahun 1998. Pada saat GBP belum yang memulai penambangan dan Terminal Batubara Balikpapan di bawah DPP memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Hina Dewi Perssik DiMedsos Ini Nasib Haternya
Viral Mobil Google Maps Nyasar, Seperti Ini Ceritanya
Direktur Utama Jakpro Dicopot Oleh Pj Gubernur

Di bawah pimpinan pria tersebut, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batu bara. Bayan Group dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batu bara.

Dijelaskan pula, dalam beberapa tahun terakhir proyek Tabang/Pakar telah yang mengalami perkembangan yang signifikan. Dari hanya operasi tambang skala kecil yang memperoduksi sekitar 1,9 juta ton pada 2014 menjadi sekitar 22,7 ton di tahun 2018. Hal itu menempatkan perusahaan di posisi 5 besar produsen batu bara Indonesia. Pertumbuhan diramal bisa meningkat dari tahun ke tahun dengan target untuk proyek tersebut menjadi produksi 50 juta ton per tahun.

Kisah Low Tuck Kwong di Bayan Group juga memiliki infrastruktur batu bara dengan kepemilikan di Terminal Batu Bara Balikpapan, Dermaga Perkasa dan Wahana dan dua Floating Transfer Barges (KFT). Dengan fasilitas ini perusahaan membongkar hingga bisa memasukkan muatan ke kapal dengan kecepatan 3.000-8.000 ton per jam. Perusahaan akan terus berinvestasi untuk memperluas fasilitas jika diperlukan.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply