Makna Wayang Jokowi, Budi Karya: Stereotip Masyarakat Bawah!

755 views
Mantratoto

Makna Wayang Jokowi Dan Prabowo Menggambarkan Pemimpin Rakyat Yang Mau Dekat Dengan Rakyatnya.

Berita Dunia Terbaru, Jokowi bersua Prabowo, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Makna Wayang Jokowi

Makna Wayang Jokowi, Budi Karya: Stereotip Masyarakat Bawah!

 

IndoHarian – Pertemuan Presiden Jokowi dan juga ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai penuh simbol. Selain dari persoalan MRT, ada juga  simbol dan makna wayang Jokowi yang ditampilkan sebagai latar belakang tempat duduk Jokowi dan Prabowo ketika makan bersama di restoran.

 

Setelah menaiki MRT dari Lebak Bulus hingga FX Senayan, Jokowi dan juga Prabowo makan bersama di sebuah restoran di mal tujuan. Jokowi serta Prabowo juga duduk secara berdampingan ketika dikelilingi oleh orang orang yang berada didekatnya.

 

Makna wayang Jokowi dan Prabowo yang beradara di belakang tempat duduk yang mereka duduki adalah ornamen bergambar wayang Punokawan. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, akan tetapi memang susunan bangku makan siang Jokowi-Prabowo tersebut sengaja disusun berlatar belakang gambar wayang tersebut.

 

“Tempat duduk dengan latar Punokawan dan sebagainya memang hal tersebut mengambarkan bahwa keberadaan beliau sebagai seorang pemimpin. Dua-duanya sebagai pemimpin rakyat yang mau dekat dengan rakyat dan peristiwa tersebut begitu ingin melibatkan masyarakat,” kata Eko saat diwawancarai pada  hari Minggu (14/7/2019).

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

 

Wayang Punakawan merupakan kumpulan dari empat sekawan yang terdiri dari Gareng, Petruk, Semar dan Bagong. Wayang Punakawan ini tidak pernah lepas dari tradisi wayang Jawa. Keempat tokoh itu pun kerap diidentikkan sebagai gambaran dari masyarakat bawah.

 

Ciri-ciri fisik dari mereka juga identik dengan stereotip masyarakat bawah. Semar bertubuh gempal dan pendek tetapi penuh kebijaksanaan, Gareng memiliki tubuh pendek bermata jereng dan hidung bulat,  Petruk bertubuh jangkung dan berhidung lancip, dan si Bagong gemuk tapi lebih kecil dari Semar.

 

Selain dari itu, metafora pelakonan wayang Punakawan tersebut juga sering dipinjam sebagai tokoh-tokoh dalam sastra Indonesia. Dalam  Buku sastra Indonesia modern Kritik Postkolonial yang disusun oleh Keith Foulcher dan Tony Day, disebutkan bahwa tokoh wayang punakawan pernah dipinjam oleh Emha Ainun Nadjib ketika menulis novel Arus Bawah.

 

Tokoh wayang punakawan tersebut juga dijadikan sebagai lakon yang dengan keras mengkritik para elite politik yang haus akan kekuasaan.

 

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi berbicara mengenai makna dari pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT. Budi mengungkanpkan pesan yang ingin disampaikan Jokowi.

 

“Makna Presiden tetap konsep kegiatan pembangunan infrastruktur, lompat kedepan dengan satu angkutan massal yang sudah canggih, dan ini menjadi sebuah message(Pesan),” Ucap Budi Karya pada hari Minggu (14/7/2019).

 

Budi Karya meyakini Prabowo menangkap pesan tersebut. Prabowo, tutur Budi, bertanya mengenai MRT kepada dirinya diruang tunggu selama menunggu kedatangan dari Presiden RI.

“Beliau sempat menanyakan soal MRT. Saya sedikit jelaskan ini MRT ke depannya bisa 100 kilometer, 200 kilometer, mau meng-cover semuanya,” Ucap Budi menjelaskan.

 

Makna Wayang Jokowi dijelaskan Budi Berkaitan dengan Pembangunan Infrastruktur yang dilakukan Jokowi dan kehidupan Punakawan.

 

Sumber :

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Jokowi Bersua Prabowo Makna Wayang Jokowi news Politik

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply