Musibah Sentani Papua, Diduga Korban Baru Ditemukan 74 Orang
Indoharian – Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna mengatakan musibah Sentani Papua dan pihaknya masih kekurangan tandon air untuk mengurus kebutuhan warga yang terkena bencana alam banjir di Sentani dan sekitarnya.
Ia mengatakan PDAM Jayapura sudah membagikan 50 tandon yang dilayani dua mobil tangki air, namun jumlah tersebut masih kurang.
“Kami sangat mengharapkan bantuan tandon air untuk membantu masyarakat yang terkena musibah,” kata Sutisna di Jayapura, Kamis (28/3).
Entis mengatakan bila ada dermawan yang hendak membantu tandon pihaknya memberikan saran menyerahkan ke posko induk atau langsung ke PDAM, sehingga bisa langsung dialokasikan ke wilayah yang memang belum terlayani.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Jokowi Soal Indonesia Hijrah, Prabowo: Jangan Sok Pahlawan |
Kekurangan Uang Untuk Kampanye, Arya: Prabowo Frustasi |
MAMPmS! Bowo Ditangkap KPK, Partai Golkar Malu |
Selain itu, sambung Entis, musibah Sentani Papua PDAM belum dapat melayani secara langsung karena rusaknya sumber air bersih dari Gunung Cycloop yang selama ini digunakan.
Sejauh ini, katanya, pelayanan air bersih baik untuk wilayah Sentani dan sekitarnya diambil dari dua lokasi yakni di bak penampungan air Waena, Kota Jayapura dan Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
Sementara itu 74 korban masih belum ditemukan hingga kemarin, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan tercatat 74 orang korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura, belum ditemukan.
Anggota TNI Polri yang dibantu masyarakat dan satuan lainnya masih terus melakukan pencaharian namun akibat banyak material yang hanyut saat banjir bandang terjadi menyebabkan sulit menemukan para korban. Upaya SAR dilakukan secara manual karena banyaknya material yang terseret saat banjir melanda kawasan Sentani dan sekitarnya.
Menurutnya, akibat luasnya wilayah yang terdampak menyebabkan tim pencari mengalami kesulitan untuk menemukan para korban. Bahkan saat ini penggunaan anjing pelacak sudah tidak efektif akibat daya ciumnya terbatas.
“Anjing pelacak yang dikerahkan Polda Papua tidak lagi mampu mencari korban yang tertumpuk berbagai material seperti bebatuan, pasir atau tanah dan pepohonan,” kata Sormin, Rabu (27/3).
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri mengatakan pencarian masih terus dilakukan termasuk menyisir di sekitar Danau Sentani.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura menyebabkan musibah Sentani Papua 105 orang meninggal dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena selain banjir bandang, dampak dari bencana alam itu juga menyebabkan air Danau Sentani meluap.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner Musibah Sentani Papua news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata