Oposisi Pindah Masuk Koalisi, Gimana Pemerintahan Jokowi??

702 views
Mantratoto

Oposisi Pindah Masuk Koalisi Mengakibatkan Posisi Oposisi Menjadi Kosong Dan Berdampak Pemerintahan Semena-mena Dalam Mengambil Keputusan

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Oposisi Pindah Masuk Koalisi

Oposisi Pindah Masuk Koalisi, Gimana Pemerintahan Jokowi??

 

Indoharian – Oposisi pindah masuk koalisi, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menila bahwa pihak oposisi sangat diperlukan dalam suatu negara apabila mau membentuk suatu pemerintahan yang kuat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ujang, mengingat adanya rencana rekonsiliasi secara politik dari pihak oposisi, dalam hal ini pantai gerindra yang diwakili oleh ketum Prabowo Subianto.

Sebelum itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga telah menyebutkan istilah koalisi plus-plus dengan wacana bergabungnya pihak oposisi dalam koalisi. Menurut Ujang, apabila hal tersebut terjadi, tak ada faktor pengontrol lagi untuk pemerintah.

“Tidak ada keinginan menjadi pihak oposisi sebab tak terlihat adanya keuntungan untuk menduduki posisi itu. Jadi oposisi itu menderita. Oposisi tak menduduki jabatan apapun di dalam dunia politik. Pihak oposisi saat ini belum siap untuk menghadapi kondisi itu,” ucap staf khusus Ketua DPR RI, (27/7/2019).

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

1. Diperlukan faktor check and balances dalam pemerintahan

Ujang sendiri menilai bahwa dalam negara demokratis, harus ada yang faktor yang namanya check and balances atau sejenis kekuatan penyeimbang. Menurut Ujang, faktor itu yang sebenarnya sangat penting. Ketika pemerintah yang sedang berkuasa menjadi dominan dan mayoritas dari pihak oposisinya melemah, hal itu dapat menimbulkan yang namanya penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan.

“Kekuasaan itu cenderung akan disalahgunakan. Saya bakal Jelaskan tesisnya bahwa power tends to corrupt, kekuasaan itu cenderung disalahgunakan atau absolute power corrupt absolutely dari kekuasaan yang mutlak cenderung penyalahgunaannya juga akan besar juga gitu loh akan mutlak pula,” papar Ujang tanggapi Oposisi pindah masuk koalisi.

2. Kekosongan oposisi dalam pemerintahan pernah terjadi pada masa Orde Baru

Ujang katakan bahwa Indonesia sudah pernah sekali mengalami kondisi ketika tak ada pihak oposisi dalam pemerintahan terutama di legislatif. Dia mengatakan bahwa pada masa Orde Baru hal tersebut terjadi, di mana partai politik duduk di parlemen mendukung pemerintahan. Menurut pendapat Ujang, hal itu dapat memunculkan kekuasaan yang dominan dalam pengelolaan negara.

“Kekuasaannya dominan, lalu yang pasti terjadi disalahgunakan kekuasaan itu. Jadi karena itu sebenarnya sangat penting peran oposisi di situ. Oposisi itu apa? ya untuk mengontrol pemerintah ketika pemerintah nya seandainya salah Jalan,” jelas Ujang tak setuju oposisi pindah masuk koalisi.

Sumber :

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news oposisi pindah masuk koalisi Politik

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply