Panas!! Politikus Papua Kritik Mahfud Soal Dokumen Sampah

611 views
Mantratoto

Terkait Hangatnya Politikus Papua Kritik Mahfud Soal Dokumen Sampah Yang Di Anggap Sangat Tidak Etis Sebagai Pembantu Presiden

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Politikus Papua Kritik Mahfud

Indoharian – Panas!! Politikus Papua Kritik Mahfud Soal Dokumen Sampah

INDOHARIAN.COM – Terkait adanya Politikus Papua Kritik Mahfud yang sedang hangat dibicarakan. Menurutnya, Mahfud sebagai representasi dari Presiden Joko Widodo sangat tidak etis menyampaikan pernyataan seperti itu. Dia juga telah menilai pernyataan Mahfud itu menunjukkan keengganan pemerintah untuk membuka keran komunikasi dengan semua pihak untuk menyelesaikan masalah di Papua. “Mahfud MD sebagai menteri pembantu Presiden, tidak etis menyampaikan itu,” kata Yorrys kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/2).
Dia juga  menerangkan, data tapol dan juga data korban meninggal di Nduga dari Veronica itu sebenarnya bukan informasi baru. Namun, menurutnya, data tersebut bisa menunjukkan persoalan akut dan krusial tentang Papua yang selama ini mengendap dan membutuhkan respons yang arif, bijaksana, serta komprehensif dari pemerintah.
“Informasi itu seharusnya diterima sebagai bahan pertimbangan dan juga masukan dalam menyikapi kompleksitas persoalan di Papua yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu,” ujarnya. Senator asal Papua itu pun telah menilai bahwa Papua sedang membutuhkan ruang dialog untuk menyuarakan aspirasi saat ini. Menurut Yorrys, pemerintah perlu membuka mata dan telinga daripada menyimpulkan secara sepihak atas kegelisahan yang berkembang di Papua saat ini.

Ia menyampaikan pihaknya sudah menginventarisasi persoalan di Papua dan membuat konsep penyelesaian masalah di Papua dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonssia (NKRI).
“Namun ada kasus yang mencuat dan mengemuka terutama di Nduga yang menjadi polemik di dunia internasional apalagi kasus Mispo Gwijangge menjadi keprihatinan,” katanya.

Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi Anggota DPD-DPR RI Dapil Papua dan Papua Barat atau MPR for Papua, Yorrys Raweyai, mengkritik pernyataan dari Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan data tahanan politik (tapol) dan korban meninggal di Nduga, Papua dari pengacara HAM Veronica Koman sebagai ‘dokumen sampah’. Politikus Papua Kritik Mahfud.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Megawati digugat kader
Imam Nahrawi Terima Suap
Kecelakaan beruntun Cikampek

Lebih jauh, Yorrys telah menyampaikan bahwa pimpinan MPR, DPR, dan DPD akan mengunjungi Papua pada awal Maret 2020 untuk melihat secara langsung kondisi di wilayah tersebut. Kunjungan itu, baginya akan menjadi sejarah karena tiga pimpinan lembaga negara akan hadir di Papua. “Pimpinan juga akan ke Jayapura untuk melihat sejauh mana persiapan PON pada Oktober 2020. Lalu kami akan ke PT Freeport Indonesia untuk melihat perkembangan ke depan pascadivestasi Freeport,” katanya.

Terkait hal ini, Mahfud juga telah mengklarifikasi pernyataannya soal ‘dokumen sampah’. Hal ini terkait dokumen data tapol dan korban meninggal di Nduga dari Veronica yang disampaikan kepada Jokowi di Canberra, Australia, beberapa waktu lalu. Mahfud juga telah menjelaskan kata ‘sampah’ yang sempat dia lontarkan bukan ditunjukkan kepada dokumen berisi data korban dan tahanan politik Papua, melainkan soal pernyataan bahwa Veronica Koman telah menyerahkan data tersebut kepada Jokowi.

“Karena Veronica itu waktu di Australia tidak bertemu presiden, tidak menyerahkan surat kepada Presiden. Tanya aja sama dia kalau ada yang infokan, itu sampah. Bahwa ada surat-surat masuk, diserahkan oleh orang kepada presiden itu bukan sampah,” kata Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 13 Februari 2020 lalu. Dia pun menuding pernyataan yang sempat dilontarkannya sebelumnya telah ditafsirkan dengan salah. Mahfud mengaku sama sekali tak pernah bermaksud mengatakan bahwa dokumen itu adalah dokumen sampah. Olehkarena itu banyak Politikus Papua Kritik Mahfud soal tanggapan yang di berikan itu.

Sumber : CNNIndonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Politikus Papua Kritik Mahfud Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply