Peluncuran Rudal Korut Sebagai Peringatan Untuk Korsel Dengan Dibentuknya Pelatihan Militer AS dan Korsel Pada Bulan Depan
IndoHarian – Peluncuran Rudal Korut oleh Kim Jong-un, pada hari Kamis dikatakan sebagai bentuk “peringatan” terhadap Korea Selatan.
Kim sendiri mengatakan bahwa negaranya terpaksa harus mengembangkan senjata guna “menghabisi potensi ancaman juga ancaman langsung”.
Menurut dirinya, uji coba tersebut melibatkan sistem pengendali taktis senjata yang terbaru.
Cucu dari pendiri Korut tersebut mengaku bahwa dirinya “puas” akan sistem itu seraya mengklaim bahwa persenjataan tersebut “tidak mudah ditangkal”.
Sebab itu pula, ucap Kim, Korsel seharusnya “tak membuat kesalahan dengan mengabaikan sebuah peringatan”.
Berdasarkan dari pantauan militer Korsel, Peluncuran Rudal Korut sebanyak dua dan dengan jarak dekat ke laut pada Kamis (25/07/2019) dini hari dekat dengan pelabuhan Wonsan.
Setelah berhasil menempuh jarak hingga sejauh 430 kilometer serta ketinggian hingga 50 kilometer, rudal-rudal tersebut jatuh pada perairan Laut Jepang atau juga dikenal dengan sebutan Laut Timur.
Menteri Pertahanan Jepang mengkonfirmasi bahwa peluncuran tersebut belum mencapai perairan teritori Jepang serta tak berdampak secara langsung pada keamanan nasional.
Peristiwa tersebut terjadi usai Korea Utara mengungkapkan amarahnya terkait rencana latihan militer yang dilakukan Korsel dan AS pada bulan depan.
Korut memperingatkan bahwa latihan itu bisa berpengaruh pada kelanjutan perundingan denuklirisasi.
Pada 30 Juni lalu, Presiden AS, Donald Trump, juga Pemimpin Korut, Kim Jong-un, melakukan pertemuan secara mendadak di zona demiliterisasi yang membelah kedua Korea. Saat tersebutlah Trump juga Kim telah sepakat untuk kembali menggelar perundingan.
Setelah itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, berucap bahwa perundingan teknis bakalan dimulai pada Juli.
Setelah undangan di Twitter pada bulan Juni lalu, Presiden AS Donald Trump serta Kim Jong-Un melakukan pertemuan di zona demiliterisasi yang selama ini memisahkan kedua bagian Korea.
Setelah itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan bahwa pembicaraan dari kelompok kerja dimulai pada bulan Juli akan tetapi asih belum ada pertemuan secara terbuka lain antara para pejabat AS juga Korea Utara.
Tetapi Korea Utara sangat mengecam rencana latihan militer dari Amerika-Korea Selatan bulan depan, langkah yang mereka sebutkan sebagai “pelanggaran semangat” itu pernyataan bersama yang ditandatangani langsung oleh Trump dan Kim dalam pertemuan pertama di Singapura tahun lalu.
Walaupun AS dan Korsel telah melakukan penolakan untuk membatalkan latihan militer, skala latihan diturunkan.
“Korea Utara jelas marah karena AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer,” ucap Harry Kazianis dari Centre for National Interest di Washington.
Trump membalas hal tersebut dengan menyebutkan bahwa dirinya percaya bahwa Kim tak akan melakukan hal apapun yang dapat mengakibatkan rusaknya jalan menuju hubungan yang lebih baik.
Melalui cuitannya di twitter, Trump mengatakan Kim “tahu bahwa saya tidak akan melanggar janjinya kepada saya.”
Peluncuran Rudal Korut sebagai bentuk ungkapan kemarahan atas latihan yang akan dilakukan AS dan Korsel.
Sumber :
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Peluncuran Rudal Korut Politik