Pengusiran Sandiaga Di Sumut Dikarenakan Adanya Bayaran Dari Pihak Politik Lain

Indoharian – Pengusiran Sandiaga Di Sumut Ketua Tim dari Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir telah menyinggung tagar SandiwaraUno yang telah ramai diperbincangan di jejaring soal Twitter. Tagar tersebut muncul menyusul dugaan adanya sebuah rekayasa penolakan cawapres Sandiaga Uno di pasar Sumatera Utara.

Sebuah video viral ini menampilkan tim dari media Sandiaga mencegah poster penolakan tersebut untuk diturunkan. Dari situ Erick juga mengingatkan, seharusnya Pemilu itu tidak diisi sandiwara layaknya sinetron. Sebab, dia menilai kejadian itu bagian dari rekayasa.

“Kemarin juga ada isu di Sumut poster, ternyata yang pasang grupnya sendiri, ini kan gimana. Kita mesti bedain Pemilu sama sinetron, mesti kita bedain,” kata Erick di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Kamis 29 januari 2019.

Menurut Erick, masyarakat sangat perlu diberikan pemimpin yang layak untuk memajukan bangsa. Bukan sebaliknya malah menampilkan sandiwara ala sinetron televisi.

“Pemilih ini memilih pimpinan yang memang bisa memajukan bangsa Indonesia, yang bisa membuat bangsa kita bersih dari korupsi, sejahtera keadilan untuk semua. Bukan yang sandiwara atau sinetron, kalau itu di tv saja kita nonton,” kata dia.

Erick juga belum tahu langkah yang bakal diambil selanjutnya menanggapi tuduhan pengusiran Sandiaga Uno. Dia belum koordinasi dengan Direktorat Hukum.

“Saya enggak tahu, dari divisi hukum yang akan laporkan saya juga masih pelajari,” ucapnya.

Sebelumnya, Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pasar Kota Pinang, Labuan Batu Selatan, Sumatera Utara, pada hari Selasa 29 januari. Namun saat Sandi tiba, terpampang poster karton berwarna putih bertuliskan: ‘Pak Sandiaga Uno Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah. Pengusiran Sandiaga Di Sumut.

Melihat itu semua, Sandiaga yang tersenyum lebar dan menanggapi santai. “Jadi saya pulang aja nih?” tanya Sandi.

Lantas, Sandiaga memasuki lapak yang menggantung poster tersebut dan mencoba mencari orang yang telah memasangnya. Si pemasang poster bernama Drijon Sihotang.

“Bapak memasangnya sendiri? Kami sejak awal selalu ingin menciptakan kampanye yang sejuk, tidak memecah belah. Kampanye berpelukan Pak Drijon. Tidak ada upaya memecah belah,” ucap Sandi kepada Drijon yang hanya terdiam.

Di kesempatan itu, istri Drijon justru langsung mengakui bahwa ada pihak yang membayarnya supaya poster tersebut dipasang. “Kami dibayar pak untuk pasang poster itu,” kata istrinya yang berjualan di sana.

Drijon pun membantahnya. “Tidak pak, itu aspirasi kami,” kata Drijon.
Pengusiran Sandiaga Di Sumut.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner kuliner Alam dan Entertainment News kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Pengusiran Sandiaga Di Sumut Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

« Previous Post

MENGERIKAN! Polisi Memburu Penusuk Anggota TNI AD, Sumsel

Next Post »

Beginilah Kriteria Powerbank Di Pesawat Yang Boleh Di Bawa

Author: Kribo

Related Post