Petisi Gadang Mahathir Agar Menjadi Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Pada 2018
Indoharian – Sebuah Petisi Gadang Mahathir Mohamad agar di nominasikan untuk meraih hadiah Nobel Perdamaian pada 2018.
Petisi Change.org membandingkan Perdana Menteri Mahathir dengan para pejuan anti apartheid Nelson Mandela tersebut di luncurkan pada hari Sabtu (26/5) sampai dengan Senin pagi (28/5) telah menerima sebanyak 73.073 tanda tangan.
Petisi itu di gagas oleh Alexandria Abishegam memang ditujukan ke Yayasan Nobel agar Mahathir di nominasikan supaya mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian.
Nominasi tersebut adalah sebagai bentuk pengakuan atas tekadnya untuk kembali ke dunia politik di usianya yang sudah 92,
“Fakta bahwa Tun Dr Mahathir juga secara terbuka mengakui kesalahnnya sendiri dan telah meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu untuk membuatnya benar – benar menjadi seorang pemimpin yang patut di tiru,” ujar Petisi Gadang Mahathir tersebut.
Ini merupakan permohonan ke empat yang telah di luncurkan sejak Pakatan Harapan membentuk pemerintahan pada 10 Mei 2018, petisi pertama di luncurkan pada 19 Mei 2018 sebagai tanggapan atas ketidak puasan atas penunjukkan Menteri Pendidikan yang baru, Dr Mazlee Malik.
Satu petisi tersebut meminta Tun Dr Mahathir agar mempertahankan keputusannya untuk mengambil portofolio Menteri Pendidikan walaupun ada kritikan terhadap dirinya yang melanggar kalusul dalam manifesto Pakatan yang menyatakan bahwa dirinya tak akan bisa memegang posisi menteri.
Pada saat yang sama petisi kedua di luncurkan untuk mendukung Dr Maszlee Malik sebagai Menteri Pendidikan, Mahathir telah tercatat dalam sejarah sebagai Perdana Menteri tertua di dunia.
Mahathir pertama kali menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 1981 di usia 56 tahun, saat itu dia adalah perdana menteri ke empat negara Malaysia.
Mahathir mengundurkan diri dari jabatan perdana menterinya pada tahun 2003 setelah berkuasu selama 22 tahun, salah satu motif ia maju lagi dalam dunia politik adalah tak lain untuk mengalahkan Najib Razak yang dinilai telah bertindak korup.
Mahathir ini mengaku akan memimpin negara hingga satu atau dua tahun kedepan, setelah itu dirinya masih akan berada di dalam dunia politik nasional, tetapi ia hanya bekerja di balik layar saja.
Mahathir juga mengatakan dirinya akan di gantikan oleh Anwar Ibrahim setelah dirinnya menjabat selama dua tahun.
Anwar di ketahui merupakan Wakil Perdana Menteri dulu ketika menjabat di tahun 1981.
Petisi Gadang Mahathir itu berharap Perdana Menteri Malaysia itu bisa meraih hadiah Nobel Perdamaian 2018.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan Petisi Gadang Mahathir Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video