Polisi Memeriksa Kivlan Zein, Sebagai Tersangka Pembunuhan Berencana Ke Empat Jenderal Yang Juga Pejabat Publik.

Indoharian – Polisi Memeriksa Kivlan Zein, Sebagai Tersangka Pembunuh

Indoharian – Polisi Memeriksa Kivlan Zein, Kuasa hukum Kivlan Zen, Djuju Purwantoro mengakui bahwa kliennya mengetahui sosok empat dari enam tersangka yang dugaan rencana pembunuhan empat jenderal yang juga pejabat publik. Satu dari empat tersangka itu dikenal Kivlan, sementara ada tiga lainnya hanya sebatas tahu tapi tidak kenal secara personal.

Satu tersangka yang dikenal adalah Kivlan dan Armi, dan pernah bekerja sebagai sopirnya.

“Ikut bekerja dan paruh waktu bersama Pak Kivlan, dan dia salah satu tersangka pemilik senjata api secara tidak sah,” kata Kivlan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Hari Kamis 30 Mei 2019 dini hari.

Djudju menjelaskan bahwa Armi telah bekerja dengan Kivlan tiga bulan terakhir. Pada periode tersebutlah mereka baru saling kenal meski sama-sama pernah berdinas sebagai anggota TNI,” tuturnya.

“Dan karena hubungan tersebutlah ada pihak kepolisian menetapkan Kivlan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata-senjata ilegal,” ungkap dia.

Polisi Memeriksa Kivlan Zein Polda Metro Jaya menetapkan Kivlan Zen sebagai tersangka kepemilikan senjata api ilegal. Dan Kivlan sebelumnya sudah jadi tersangka dugaan makar.

Djudju lebih jauh mengatakan bahwa penetapan kliennya sebagai tersangka dan dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951 tentang senjata api, tidak relevan dengan fakta yang terjadi.

Menurut Djudju, kliennya bahwa tidak memiliki, menguasai atau menyimpan senjata yang terkait dengan Armi meski mengetahui bahwa Armi memiliki senjata api.

Kivlan juga, lanjut Djuju, juga tidak mengetahui bahwa adanya Armi termasuk dalam enam tersangka yang berencana membunuh empat jenderal. Kivlan berpikir senjata itu untuk keperluan kerja, karena Armi memiliki sekaligus menjadi koordinator perusahaan penyedia jasa keamanan.

“Waktu itu pernah menginformasikan tapi Pak Kivlan beri saran kalau memiliki senjata api apalagi koordinator satpam itu harus sesuai aturan, harus memiliki izin,” ungkap Djudju.

Dan Sejauh ini Polda Metro Jaya belum juga memberikan pernyataan resmi terkait penetapan status tersangka dugaan kepemilikan senjata api ilegal terhadap Kivlan ini. Termasuk soal hubungan Kivlan dengan para tersangka dugaan rencana pembunuhan empat jenderal.

Sebagai informasi, Polri sebelumnya telah menangkap bahwa adanya menetapkan enam orang terkait kerusuhan 22 Mei. Enam orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, serta dugaan rencana pembunuhan.

Hasil penyelidikan para pelaku berencana membunuh empat tokoh nasional dan seorang pemilik lembaga survei swasta. Tak hanya itu, mereka juga merencanakan penembakan saat aksi pada 21-22 Mei 2019.

Keenam tersangka itu, yakni HK, IR, TJ, AZ, AD, dan AF. Mereka memiliki peran berbeda mulai dari menjual senjata api hingga eksekutor. Keenamnya kini sudah ditahan polisi.

Sementara empat tokoh nasional yang jadi target merupakan jenderal purnawirawan yang kini menjadi pejabat publik. Keempat target tersebut, yakni Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (Jenderal TNI Purn), Menko Polhukam Wiranto (Jenderal TNI Purn), Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan (Jenderal Pol Purn), serta Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere (Komisaris Jenderal Pol Purn).

Sementara pemilik lembaga survei yang juga jadinya target pembunuhan tidak diungkap identitasnya. Polisi Memeriksa Kivlan Zein

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Polisi Memeriksa Kivlan Zein Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Fadli Zon Tuding Wiranto Superlebay, Ini Alasannya

Next Post »

Terungkap, Luhut Binsar Telepon Prabowo, Ada Apa?

Author: Kribo

Related Post