Rusia Mengalami Resesi Imbas Perang Melawan Ukraina

167 views
Mantratoto

Ekonomi Rusia Mengalami Resesi Saat Ini Akibat Perang Melawan Ukraina Pada Waktu Silam

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

kondisi rusia saat ini yang tengah mengalami resesi akibat perang melawan ukraina

IndoHarian – Dilaporkan Rusia mengalami resesi Ekonomi . Hal ini disebabkan oleh produk domestik bruto (PDB) dari negara adidaya tersebut yang turun sebesar 4% pada kuartal ketiga 2022 ini. Dilansir dari The Moscow Times, informasi tersebut berdasarkan dari estimasi yang diterbitkan oleh badan statistik nasional Rusia, Rosstat, pada hari Rabu kemarin.

Gambaran secara umum, resesi sendiri diartikan dengan melemahnya bidang ekonomi suatu negara dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun. Penurunan PDB ini juga serupa dengan kontraksi senilai 4% yang dialami Rusia pada kuartal kedua, akibat dari sanksi Barat menghantam ekonomi negara Rusia, menyusul serangan Moskow terhadap Ukraina.

Kontraksi ini juga didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6% dan juga penurunan dari bidang perdagangan ritel sebesar 9,1%. Namun sisi baiknya dari Rusia mengalami resesi ini, konstruksi Rusia mampu tumbuh sebesar 6,7% dan sektor pertanian sebesar 6,2%. Rosstat juga mencatat, tingkat pengangguran Rusia bisa mencapai 3,9% pada bulan September lalu.

Sebelumnya, pada tanggal 8 November kemarin, bank sentral Rusia memang telah sempat memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) akan berkontraksi sebesar 3,5% di tahun 2022 ini. Pihak dari IMF dan Bank Dunia juga masing-masing telah memperkirakan akan adanya penurunan PDB Rusia sekitar 3,4% dan 4,5%.

Namun di sisi lain, perlu diketahui juga, Rusia terakhir kali mengalami resesi teknis pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 disaat dunia mengalami pandemi virus Corona. Ekonomi Rusia pun sempat bernasib baik diawal tahun 2022 ini dengan peningkatan PDB sebesar 3,5%.

Namun, dengan dimulainya invasi ke Ukraina memicu serangkaian sanksi dari pihak Barat. Akhirnya, terjadi pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, serta masalah pasokan suku cadang yang membebani perekonomian dari Rusia.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Resmi!! Donald Trump Jadi Capres Kembali Di 2024
Heboh !!Rekayasa Mati Suri Demi Hindari Hutang
Momen Megawati Duduk Satu Meja Dengan SBY

Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas invasi ke Ukraina, bank Rusia secara drastis langsung menaikkan suku bunga acuan dari 9,5% menjadi sebesar 20% dalam upaya untuk melawan inflasi serta menopang rubel.

Namun yang mengejutkan, pada bulan Oktober lalu, bank sentral Rusia sempat mempertahankan suku bunga utamanya pada angka 7,%. Hal Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer ke Ukraina namun tingkat suku bunga tetap tidak berubah.

Berkaitan dengan Rusia mengalami Resesi, Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina mengatakan, pihaknya tetap tidak akan berencana mengubah suku bunga hingga akhir tahun, sebagai tanda ‘adaptasi’ ke ” sebuah realitas baru.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply