Sejarah Hari lahirnya Pancasila diawali dengan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai

303 views
Mantratoto

Lahirnya Pancasila Yang Diperingati Setiap 1 Juni Berawal Dari Sidang Dokuritsu Junbi Cosakai Atau BPUPKI Pertama

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

lahirnya Pancasila diawali dengan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai

Indoharian – Mengutip laman Kemdikbud, lahirnya Pancasila diawali dengan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Jepang pada 29 April 1945 sebagai rekayasa Jepang untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta, yang pada masa kolonial Belanda merupakan Gedung Volksraad—sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Sidang tersebut berlangsung dari tanggal 29 Mei dan selesai pada tanggal 1 Juni 1945.

Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan dimulai pada keesokan harinya tanggal 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI untuk membahas Pancasila tersebut, ada pula 3 tokoh yang memberikan usulan rumusan dasar negara. Tokoh-tokoh tersebut adalah Mohammad Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Bogor Siapkan Tilang Elektronik
Marshanda Tumor Payudara Saat Ini Berobat di Singapura
Viral Foto Singa Berponi Di Cina Menuai Kritikan Dari Warga, Ini Alasannya

Usulan dari Mohammad Yamin
Mohammad Yamin yang membuat rumusan yang terdiri dari 5 poin yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Lalu, pada saat yang disampaikan dalam bentuk tertulis, rumusan yang diajukan adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Usulan dari Dr. Soepomo
Dr. Soepomo mengusulkan ada 5 rumusan untuk yang dijadikan dasar negara, yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Usulan dari Ir. Soekarno
Ir. Soekarno memberikan 3 usulan untuk yang dijadikan dasar negara yaitu Pancasila (berisi 5 sila), Trisila (berisi 3 sila) dan Ekasila (berisi satu sila). Rumusan Pancasila yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Setelah beberapa hari yang tidak mendapati titik terang, maka pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang Mula Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu sebelum yang diterima secara aklamasi oleh anggota BPUPKI.
Selanjutnya BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil untuk yang merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada bicara Bung Karno tersebut.

Lalu dibentuklah Panitia Sembilan yang ditugaskan untuk bisa merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasarkan bicara yang diucapkan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk bisa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah proses persidangan dan lobi-lobi, rumusan Pancasila hasil sidang Soekarno tersebut dinyatakan yang dapat dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian disahkan dan disahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Dalam kata pengantar atas dibukukannya bicara tersebut, yang untuk pertama kalinya terbit pada tahun 1947, mantan Ketua Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut bicara Soekarno itu berisi Lahirnya Pancasila. Kini, tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai jadi Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui bicara pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.
Tanggal 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Sumber : tribun

 

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply