Sinta Nuriyah Wahid Satu Dari Seratus Tokoh Berpengaruh Dunia!!

Sinta Nuriyah Wahid Dikategorikan Sebagai Salah Seorang Tokoh Berpengaruh Didunia Oleh Majalah Time Manca Negara

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoHarian – Sinta Nuriyah Wahid Satu Dari Seratus Tokoh Berpengaruh Dunia!!

IndoHarian – Istri dari presiden ke-4 RI Alm. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, masuk dalam daftar ‘100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia’ versi majalah Time. Keluarga besarnya pun bangga dan mengapresiasi penghargaan yang diberikan pada Sinta Nuriyah.

“Sebuah kebanggaan luar biasa bagi kami anak-anaknya dan juga tentunya para pengikut setia Gus Dur, bahwa dunia sudah mengakui ketokohan dan perjuangan Ibu kami ini. Beliau dijadikan sejajar dengan begitu banyak tokoh-tokoh dunia. Mulai dari Presiden Prancis sampai dengan Putra Mahkota Saudi,” ucap putri pertama Gus Dur, Yenny Wahid, pada hari Sabtu (21/4/2018).

Menurut Yenny, penghargaan yang diberikan kepada Sinta juga pernah ia dapatkan dari koran The New York Times. Namun ucap Yenny, Sinta tak terpengaruh oleh penghargaan yang dia dapatkan itu. Sinta, sambung Yenny, tetap menjadi seorang dengan pribadi yang rendah hati meski telah mendapat banyak penghargaan dari dalam maupun dari luar negeri.

“Penghargaan ini bukan yang pertama dia dapatkan oleh Ibu. Tahun lalu juga beliau dinobatkan sebagai 1 dari 11 perempuan yang paling berpengaruh di dunia oleh Koran ternama The New York Times. Selain hal tersebut banyak lagi penghargaan lainnya yang Beliau terima dari institusi manca negara maupun dari dalam negeri,” jelasnya.

“Namun sepengetahuan saya Beliau tidak akan terlalu terpengaruh atas puja puji orang terhadap dirinya. Dinobatkan sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh didunia oleh majalah TIME tidak akan bisa mengubah sikap Ibu yang dasarnya sederhana dan apa adanya itu. Ibu akan tetap menjadi pribadi yang rendah hati, tetap akan rajin berpuasa tiap hari seperti yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun dan dzikir panjang berjam-jam sepanjang malam,” sambung Yenny.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya

Kartini Run Ibu Negara Dengan Hadiah Ratusan Juta!!

Ternyata Ini Adalah PR Berat Oposisi Jokowi

Ternyata ini Sebab Dari Larangan SBY Kepada Roy Diberikan!!!

Lebih lanjut, Yenny juga menggambarkan sosok dari ibu tercintanya Sinta Nuriyah Wahid sebagai seorang dengan pribadi yang kuat. Sinta, sesuai pendapat Yenny akan terus meneruskan cita-cita dari Gus Dur untuk menciptakan perdamaian dan toleransi di seluruh Indonesia.

“Selama ini Ibu memang terus berjuang untuk meneruskan cita-cita Bapak (Gus Dur) agar tercipta perdamaian dan toleransi dalam negara ini. Perjuangan Ibu bukan tanpa tantangan. Kerap beliau menerima penghinaan, bahkan perlawanan oleh kelompok intoleran. Namun semangat Ibu takan tergoyahkan. Walaupun fisiknya lemah, mental Ibu itu sekuat baja,” ucapnya.

Senada dengan Yenny, putri sulung dari Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman atau biasa sering disapa Alissa Wahid juga merasa bangga ibunya bisa masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia. Menurut Alissa, Sinta tak pernah lelah untuk megedepankan nilai agama di Indonesia.

“Ya jelas sangat bangga saya, karena memang selama ini ibu terus perjuangakan dan tidak kenal lelah, tidak kenal letih juga sekarang mendapatkan penghargaan seperti ini, yang tentu sepadan dengan yang beliau telah perjuangkan,” ucap Alissa.

Alissa menilai, ibunda tercintanya itu bukan hanya memperjuangkan keberagaman, tetapi juga keadilan. Sinta, seperti yang dikatakan Alissa, juga sering membantu warga yang ditindas.

“Sebetulnya begini, memperjuangkan keadilan itu yang lebih penting, yang lebih menggambarkan diri ibu yang memperjuangkan keadilan. Apakah itu merupakan konteks agama perempuan yang ditindas atau rakyat kecil yang ditindas, pokoknya dimana ada ketidakadilan ibu pasti akan selalu membela dan melindungi. Tapi dalam konteks agama ibu tentu tidak lepas dari warisan yang selama ini ditingglkan oleh Gus Dur,” ucapnya.

“Sebetulnya ibu mempengaruhi begitu banyak orang. Ibu itu, apalagi sejak ayah wafat. Memang orang larinya pasti ke Ibu, kelompok mana pun ketika sedang ditindas sedang mengalami ketidakadilan banyak yang mencari ke Ibu, paling tidak mendapat penguatan, itu juga sesuatu yang sudah dilakukan ibu sudah lama sekali, hanya yang lebih terasa adalah sewaktu ayah sudah wafat,” jelas Alissa mengenai ibunya Sinta Nuriyah Wahid.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate