JK Kampanye Negatif Dan Ibaratkan Hal Tersebut seperti Bermain Bulutangkis
Indoharian – Wakil Presiden JK kampanye negatif dan mengatakan ibarat bermain bulu tangkis. Hal tersebut untuk menanggapo pernyataan Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang mempersilahkan kadernya untuk melakukan kampanye negatif disaat Pemilu 2019.
Menurut JK, kampanye negatif memang sulit untuk dihindari karena memuat kekurangan lawan.
“Itu intinya fakta, karena politik tersebut sama seperti bermain bulu tangkis. Kamu dapat poin kalau you smash-nya benar. Tapi juga dapat poin kalau lawannya kita salah,” kata JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
JK kampanye negatif sudah sangat menjelaskan ada tiga jenis kampanye yang selama ini dikenal publik yakni kampanye positif, kampanye hitam, dan kampanye negatif. Berbeda dengan kampanye hitam yang cenderung fitnah, menurutnya, kampanye negatif lebih pada mengemukakan kesalahan lawan.
“Kalau kampanye positif itu bagus, tapi kampanye negatif kadang-kadang susah dihindari, karena selama ini dirinya mengemukakan fakta,” ucapnya.
Dirinya juga sudah menilai kampanye negatif merupakan suatu hal yang biasa dan tidak melanggar aturan apapun dalam kontestasi politik.
“Misalnya ada soal beras naik, kemudian (lawan bilang) wah itu salah. Itu tidak melanggar apa-apa dan biasa saja,” ujarnya.
Dalam pertemuan konsolidasi akbar nasional PKS beberapa waktu lalu, Sohibul mengungkapkan bahwa kampanye negatif merupakan kampanye yang mengangkat kelemahan lawan melalui fakta. Oleh karena itu ia membolehkan calegnya untuk melakukan kampanye negatif.
Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menegaskan bahwa kampanye negatif tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Pihak KPU memastikan akan ada sanksi jika ada capres-cawapres maupun caleg yang melakukan kampanye negatif.
Jangan Hanya Ilusi
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sutarduga menilai penggunaan kampanye negatif selama masa kampanye pemilu 2019 merupakan hal yang sah dilakukan.
Namun, menurut dari seorang Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin ini, kampanye negatif juga harus disertai dengan data komparasi.
“Sebenarnya kalau mau menyampaikan kampanye negatif ini tentu bersama dengan data, tentu dengan sesuatu yg benar-benar nyata. Jangan berupa misalnya ilusi-ilusi,” kata Eriko di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (16/10).
Sebab, Eriko menganggap selama ini kampanye negatif kerap kali menggunakan ilusi maupun perbandingan yang tidak sesuai dengan data sebenarnya.
Padahal, kata Eriko, kampanye pada prinsipnya merupakan bagian dari penyampaian ide, konsep, gagasan atau apa yang telah dilakukan.
“Artinya di dalam parlemen yang ada selama ini apakah sudah melakukan dengan sungguh-sungguh. Karena kalau kita lihat praktek di parlemen tidak seperti itu kenyataan yang ada,” katanya.
Namun Erico mengingatkan agar partai yang memainkan kampanye negatif tetap berkaca diri.
“Artinya JK kampanye negatif dan kalau mau menyampaikan suatu katakan negatif, ya yang sudah dilakukan oleh diri sendiri apa. Ibaratnya seperti satu telunjuk menunjuk ke depan, kan ada tiga menunjuk diri sendiri,” ucap dia.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian JK kampanye negatif kesehatan kriminal kuliner kuliner Alam dan Entertainment News kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata