BPN Prabowo Komplotan Teroris, Lebih Mengenal Dan Lebih Tegas Dari Pada Jokowi Dan Ma’ruf Amin
Indoharian – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN paslon no urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengatakan visi dan misi Prabowo Komplotan Teroris dan Sandi sangatlah lebih jelas dari pada pasangan capres dan cawapres dari nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Menurut dirinya, hal terbut sangat terlihat dari debat pertama capres dan cawapres masalah hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), korupsi dan juga terorisme. Jokowi, ucap dirinya, bukannya malah memperkuat visi dan misi di debat tersebut malah mengumbar janji untuk menghadapi pilpres 17 April 2019 yang akan mendatang.
“Saya harus mengatakan Presiden Jokowi kemarin hanya beretorika semata, tidak ada yang asli. Di sektor penegakan hukum, pemberantasan tindak pidana korupsi, terorisme, dan semua retorika. Bertolak belakang dengan apa yang sudah dilakukan,” jelas seorang Ferdinand di Media Center Prabowo dan Sandiaga, Jakarta, pada hari Selasa (22/1/2019).
Seorang Ferdinand mengatakan retorika janji tersebut seumpama berhubungan dengan rumor terorisme. Visi dan misi Prabowo dan Sandiaga dalam hal tersebut untuk pemberantasan terorisme sudah setingkat lebih tinggi ketimbang visi dan misi ala Jokowi dan Ma’ruf.
Apalagi, jelas dirinya, Prabowo Komplotan Teroris adalah salah satu orang yang pertama kali membentuk satuan khusus anti teroris di Republik Indonesia (RI). Satuan tersebut terletak di bawah kendalinya waktu menjabat Komandan Jenderal Kopassus.
“Dia sangat lebih tahu masalah teroris, lebih tahu daripada siapapun di negara ini,” jelasnya.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Jokowi Hadiri Hut Megawati Yang Ke 70 |
Jokowi Sindir Hashim Tentang Ucapannya |
PDIP Rebut Kantong Suara Kemenangan Di Depan Mata |
Dalam debat pertama, Prabowo mengungkapkan peran deteksi intelijen sangatlah di butuhkan dalam mencegah tindak teroris. Ia menginginkan investasi di dalam sektor intelijen harus diperkuat.
Guna Untuk mencegah tindakan teroris, Prabowo akan menambahkan pendanaan atau biaya kepada lembaga intelijen, kepolisian, maupun angkatan bersenjata.
Sedangkan di bidang pemberantasan tindak pindana korupsi, ungkap Ferdinand, revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi sejak tahun 2014 sebelumnya tidak ada hasil. Ujar dirinya, justru, di bawah kepemimpinan Jokowi semakin banyak pejabat negara yang ditangkap oleh pihak KPK.
Berbeda dengan capres no urut 02 Prabowo, ujar seorang Ferdinand, mantan Danjen Koppasus tersebut malah berniat memperbaiki kesejahteraan aparatur di negara agar tidak adanya tindak pindana korupsi. Hal tersebut pun ia anggap jauh lebih realistis daripada revolusi mental ala Presiden Jokowi.
“Sumber dari korupsi adalah ekonomi, baru yang kedua karakter. Permasalahan ekonomi harus sudah diselesaikan lebih dahulu, karena masalah karakter tidak mudah di selesaikan. Walaupun pada tahun 2014 revolusi mental, sekarang tidak ada terlihat hasilnya,” ujar Ferdinand.
Dalam masalah penegakan hukum, Ferdinand mengungkapkan Prabowo dan Sandiaga jauh lebih tegas daripada Jokowi dan Ma’ruf Amin. Dalam debat capres pertama, Ketua Umum dari Partai Gerindra tersebut mengatakan akan memimpin penegakan hukum di negara Republik Indonesia (RI) bila ia mendapatkan amanah dari rakyat pada saat pilpres mendatang.
“Ini Presiden mengelak, bilang ‘laporkan saja, laporkan saja’. Sedangkan Prabowo Komplotan Teroris dan mengatakan beliau akan memimpin penegakan hukum untuk mewujudkan negara yang berkeadilan,” ujar Ferdinand.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan Politik Prabowo Komplotan Teroris Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video