Sirkuit Formula E Menggunakan Bambu Sebagai Pondasi, PDIP Angkat Suara
IndoHarian – Pembangunan Sirkuit Formula E yang menggunakan bambu sebagai pondasi. Fraksi PDIP pun angkat bicara. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai penanggung jawab proyek sirkuit hanya mencari biaya yang hemat saja. “Mungkin juga kontraktor mencari pengeluaran biaya yang lebih hemat,” ujar Gembong saat dihubungi, Sabtu (26/2/2022).
Gembong juga mengatakan bambu memang bisa digunakan sebagai alat bantu dalam konstruksi. Namun dinilai hal ini sebagai cara yang kuno.
“Bambu itu biasanya digunakan sebagai alat bantu saja, walaupun mungkin ini cara yang kuno ya,” kata Gembong.
Ia menyebut pembangunan sirkuit di lahan bekas buangan lumpur akan sedikit lebih susah dibandingkan bila dibangun di lahan keras yang sudah ada. Pembuatan lintasan di lahan pembuangan lumpur pasti akan membutuhkan waktu lebih lama.
“Maka penggunaan lahan lembek atau lahan bekas pembuangan lumpur pasti presentasinya sangat kecil sekali, selebihnya akan menggunakan jalan yang sudah keras, karena tidak mungkin akan selesai tepat waktu kalau semua lintasan sirkuit Formula E menggunakan area di tempat bekas buangan lumpur tersebut,” ujarnya.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
China Abstain, Rusia Veto Resolusi Dewan Keamanan PBB |
Akibat Promo Diskon Photobook BTS, Aplikasi Mandiri Eror |
HEBOH!! Maria Vania Bintang Dewasa |
Diketahui sebelumnya, penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, mengatakan memang di zona 5 sirkuit yang akan dibangun memerlukan konstruksi yang lebih ringan. Alasan digunakannya bambu sebagai pondasi karena menggunakan besi lebih mahal dan berat.
“Jadi begini, ada banyak hal yang harus kita perhatikan, selain besi itu harganya mahal, dan juga mempertimbangkan agar konstruksi ini tidak turun yah, kita harus berfikir memakai konstruksi yang lebih ringan. Kalau besi itu kan berat, yang ringan itu yah kita pakai bambu,” kata Ari.
Pembangunan sirkuit Formula E memiliki waktu pembangunan hanya selama 54 hari, mulai dari 3 Februari sampai 28 Maret 2022. Oleh sebab itu, Ari mengatakan penggunaan bambu dinilai lebih hemat waktu.
“Begini, kita ini juga memperhitungkan masalah waktu. Kalau kita membuat menggunakan pondasi pabrikan, seperti beton yang panjang, saya tidak berbicara harga, saya berbicara waktu. Waktu pembuatan saja memerlukan waktu yang harus kita perhitungkan, gitu kira-kira, makanya kita pikirkan menggunakan bambu sebagai pondasi” katanya.
Sumber : Detik.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com