Jepang Dilanda Gempa Dahsyat 7,6 Magnitudo Hingga Peringatan Tsunami
Indoharian – Jepang Dilanda Gempa Dahsyat. Setidaknya ada enam orang yang meninggal dunia akibat gempa besar yang berpusat di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, menurut kantor berita nasional NHK. Semua korban meninggal akibat bencana ini ditemukan di Prefektur Ishikawa, di wilayah pantai barat Honshu, pulau utama Jepang.
Ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir pun akhirnya memilih untuk mengungsi dan bermalam di pusat evakuasi setelah mereka diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi oleh Pemerintah Jepang.
Hingga hari Selasa (02/01), sudah tidak ada lagi peringatan tsunami, dan statusnya kini sudah diturunkan menjadi “imbauan”.
Pihak Militer Jepang pun sudah membagikan perbekalan termasuk makanan, air dan selimut kepada mereka yang harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk mengungsi akibat peringatan tsunami ini.
Sementara itu akibat Jepang Dilanda Gempa Dahsyat ini, sebanyak 18 WNI yang tinggal di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa pun terpaksa harus ikut bermalam di luar ruangan di atas bukit.
Bersama dengan warga Jepang lain, mereka pun membuat api unggun demi menghangatkan diri mereka dari suhu musim dingin yang bisa mencapai 0 derajat Celsius. Suhu tersebut bahkan diperkirakan bisa lebih dingin lepas tengah malam waktu setempat.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Baliho Prabowo-Gibran di Monument Diturunkan</span</a |
TKN Prabowo Tolak MNC Group Penyelenggara Debat |
Beda Sikap Sudirman Said Saat Diperingati NasDem</span</a |
Gempa dengan berkekuatan 7,6 Magnitudo itu pun memicu gelombang tsunami di wilayah pesisir utara dan tengah Jepang, dengan peringatan resmi yang mengatakan bahwa gelombang tsunami di beberapa tempat ini diperkirakan bisa mencapai setinggi 5 meter.
Sejauh ini menurut kantor berita nasional NHK, gelombang dengan tinggi 1,2 meter telah menerjang pelabuhan Wajiima di wilayah Prefektur Ishikawa pada hari Senin (01/01) pukul 16.21 waktu setempat.
Kota Toyama di Prefektur Toyama juga melaporkan adanya gelombang tsunami dengan tinggi 0,8 meter.
Sebelumnya, pemerintah Jepang pun sudah meminta kepada para penduduk yang tinggal di wilayah pesisir Noto, prefektur Ishikawa agar segera “evakuasi diri secepatnya ke tempat berdataran tinggi,” demikian dilansir NHK.
Sedikitnya dilaporkan ada enam kasus orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa, kata sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, Senin (01/01).
Sementara, kebakaran besar juga terjadi di Ishikawa akibat Jepang Dilanda Gempa Dahsyat.
Namun di Senin malam, Jepang dilaporkan telah menurunkan tingkat “peringatan tsunami besar” untuk wilayah Noto yang kini hanya menjadi “peringatan tsunami” yang lebih rendah, lapor kantor berita Reuters.
Sumber: Detik.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx