Gaza dan Palestina: Donald Trump Sebut Tak Ada Jalan Kembali

39 views
Mantratoto

Donald Trump Nyatakan Palestina Tak Punya Harapan untuk Kembali ke Gaza

Gaza dan Palestina

Gaza dan Palestina

IndoHarianGaza dan Palestina, Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyatakan bahwa warga Palestina tidak akan diizinkan untuk kembali ke Gaza. Ini terjadi di tengah rencana pengambilalihan yang digagas oleh pemerintahannya. Dalam wawancara dengan Fox News yang dirilis pada 10 Februari, Trump menyebut rencana tersebut sebagai “pengembangan real estate untuk masa depan,” menunjukkan ambisi untuk merombak kawasan tersebut.

Usulan Pembangunan Perumahan untuk Warga Palestina

Dalam wawancara tersebut, Trump mengungkapkan rencananya untuk membangun perumahan bagi warga Palestina di luar wilayah Gaza. Ia menyebut bahwa ada kemungkinan dibangunnya lima hingga enam lokasi baru. Namun, rencana ini telah memicu penolakan kuat dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.

Menurutnya, kondisi yang ada di Gaza saat ini tidak mendukung untuk kembali dalam waktu dekat. “Saya berbicara tentang membangun tempat permanen bagi mereka, karena jika mereka harus kembali sekarang, butuh waktu bertahun-tahun sebelum tempat itu bisa dihuni kembali,” jelasnya.

Reaksi Dunia Terhadap Rencana Trump

Pengumuman ini langsung menuai reaksi negatif dari berbagai kalangan. Para pemimpin negara Timur Tengah dan warga Palestina mengungkapkan kemarahan mereka atas pernyataan Trump. Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berlangsung pekan lalu, Trump menggambarkan rencananya sebagai solusi untuk lebih dari dua juta warga Palestina yang saat ini berada di Gaza. “Kami akan membangun komunitas yang indah, sedikit jauh dari tempat mereka berada sekarang, di mana semua bahaya ini terjadi,” tambahnya.

Tindak lanjut diplomasi segera dilakukan, termasuk kunjungan Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty yang terbang ke Washington untuk bertemu Marco Rubio. Selain itu, Raja Yordania Abdullah II juga dijadwalkan untuk bertemu Trump untuk mendiskusikan masalah ini pada 11 Februari.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Cek Bansos Kemensos Terbaru Februari 2025
Ancaman Reshuffle Kabinet oleh Presiden Prabowo
Real Madrid dan Ketakutan Akan Kemunduran Vinicius

Kecaman dari Negara-negara Lain Untuk Gaza dan Palestina

Rencana Trump untuk pembangunan komunitas baru bagi warga Palestina menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk sekutu Eropa. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyebut langkah pemindahan paksa ini sebagai “skandal” dan menegaskan bahwa hal tersebut melanggar hukum internasional.

Namun, kebijakan ini dinilai merusak gencatan senjata yang telah berlangsung selama enam minggu antara Israel dan Hamas. Bahkan berpotensi memperburuk situasi di wilayah yang telah hancur akibat perang sejak Oktober lalu. Meski demikian, Trump tetap optimis bahwa ia dapat meraih kesepakatan dengan Mesir dan Yordania, dua negara yang menerima bantuan militer signifikan dari AS. “Saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania dan Mesir,” tuturnya, menekankan kontribusi finansial AS kepada negara-negara tersebut.

Sumber: CNN Indonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply