Fahri Hamzah: Sulawesi Utara Jadi Simbol Keterbukaan dan Kerukunan Negara
IndoHarian – Mengenakan jaket hitam dengan berpaduan topi warna gelap, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyusuri garbarata utk masuk pesawat Garuda Indonesia GA 601 yg akan menerbangkannya kembali ke Jakarta.
Raut wajah Fahri terlihat tegang. Banyak agenda di Manado yang ia batalkan menyusul aksi massa yg menolak akan kehadirannya di Manado, Sabtu (13/5/2017).
Bahkan hanya untuk keluar bandara dan kembali masuk bandara, Fahri Hamzah harus dievakuasi melalui jalur khusus.
Fahri pun tidak berkomentar banyak soal aksi penolakan terhadap dirinya tersebut.
Fahri Hamzah dianggap sebagai sosok yg sering mengumbar pernyataan-pernyataan yang memicu tindakan intoleran.
Dia hanya menekankan bahwa sebuah dialog penting utk dibangun.
“Bangsa kita sudah terlalu besar, kompleks dan tidak bisa disederhanakan. Maka sebaiknya kita tempuh jalur dialog,” tutur Fahri.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
DiTolak Masuk Manado, Fahri Hamzah Akhirnya Pulang |
Veronica Koman Dipolisikan karena |
Pengamat Hukum Sebut Tidak Seharusnya Ahok Ditahan Usai Vonis |
Sebelum ia kembali terbang ke Jakarta, Fahri sempat menggelar pertemuan dgn Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw dan para pejabat serta sejumlah tokoh di dalam ruang CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut.
Dalam pertemuan tersebut, Fahri Hamzah menyampaikan ceramah tentang kondisi saat ini yang dihadapi bangsa.
Dia menyebut, pada akhir – akhir ini isu agama menjadi sebuat dilema di masyarakat luas. Menurut Fahri, bahwa agama tidak bisa diintervensi karena sifatnya terlalu privat.
Selama ini, ia mengatakan, agama dipolitisasi sehingga terjadinya konflik.
Padahal yg menjadi penyebab konflik itu adalah politik itu sendiri yg memutarbalikkan fakta – fakta yang ada.
“Politik lah sumber dari konflik,” ucapnya.
Di sisi lain, reformasi dan demokrasi di Indonesia semakin terus berkembang, sehingga menurut Fahri, siapapun dapat melakukan apapun dengan secara bebas.
Dia kemudian bangga dgn Sulawesi Utara karena menjadi simbol keterbukaan dan kerukunan di bangsa ini.
Dalam isi pidatonya, Fahri juga menyinggung tentang hal korupsi yg semakin terang – terangan di Indonesia.
Menurut Fahri Hamzah, dulu orang yg terlibat korupsi itu terbatas, sementara sekarang banyak orang terlibat dan korupsi telah seperti menjadi kebiasaan.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Fahri Hamzah Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata