Aksi Diperbatasan Gaza Yang di Lakukan Oleh Great March of Return
Indoharian – Sebanyak 971 orang Palestina berdemontrasi di lima lokasi, Aksi Diperbatasan Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada lebih dari 176 orang Palestina luka-luka karena terkena peluru, dan sisanya semua terkena gas air mata, aksi protes ini akan segera memasuki masa puncaknya pad tanggal 15 Mei mendatang, Penyelenggara aksi yang disebut sebagai ‘Great March of Return’ mengungkapkan mereka mengharapkan puluhan ribu warga Gaza di tenda-tenda perbatasan pada beberapa hari yang akan datang.
Kerusuhan terjadi setelah ribuan warga Palestina mengadakan protes di perbatasan, protes mingguan ketiga yang dijadwalkan akan berlangsung sampai pertengahan Mei.
Aksi Diperbatasan Gaza itu sudah mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya luka- luka.
Para pengunjuk rasa berkumpul di tenda-tenda beberapa ratus meter dari pagar perbatasan.
Setelah kelompok-kelompok kecil mendekati pagar sambil membakar bendera Israel dan ban mobil, serta melemparkan batu, tentara Israel menembakkan peluru tajam dan gas air mata.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
PT Pertamina Akan Mengoperasikan WK Migas |
Dor!! Drama Penangkapan Terduga Teroris Membuat Histeris!! |
Akhirnya Gelar Pahlawan Untuk Syamun di Berikan |
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 500 demonstran luka- luka, 176 di antaranya oleh tembakan.
Sepuluh perawat dan paramedis dan dua wartawan termasuk di antara yang luka- luka, dan satu laki-laki tewas akibat cedera sebelumnya, sehingga jumlah korban jiwa 1 dan korban yang terluka parah seluruhnya menjadi 7 orang, kata kementerian itu.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya blokade yang telah berlangsung satu dasawarsa, dan kembalinya para pengungsi Palestina ke tempat yang sekarang bagian Israel, di mana leluhur mereka tinggal sebelum dipaksa mengungsi setelah pembentukan Israel pada tahun 1948.
Israel berulang- ulang telah mengesampingkan hak mereka untuk kembali karena khawatir Israel akan kehilangan mayoritas warga Yahudi.
Beberapa kelompok HAM mengatakan peraturan penembakan di tempat oleh Israel, melanggar hukum karena pasukan bisa tidak menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dalam Aksi Diperbatasan Gaza yang tidak bersenjata.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Aksi Diperbatasan Gaza Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video