Catatan Sejarah Gempa Banten

236 views
Mantratoto

Catatan Sejarah Gempa Banten

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Catatan Sejarah Gempa Banten

INDOHARIAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau yang sering kita sebut ( BMKG ) menguak beberapa fakta Catatan Sejarah Gempa Banten yang dulu pernah terjadi di daerah perairan Selat Sunda, sejak tahun 1851. Gempa bumi yang terjadi menghasilkan guncangan hebat sehingga gelombang air laut naik dan memicu tsunami setinggi 30 meter.

Menurut data yang tercatat sejak tahun 1851 hingga tahun 2019, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan sudah sebanyak delapan kali terjadi gempa pada lokasi tersebut.

Data yang kami rangkum dan sampaikan dari gempa bumi yang terjadi pada lokasi sejak tahun 1851 hingga tahun 2019.
Yang pertama, Pada tanggal 4 Mei 1851 terjadi gempa bumi yang merusak di wilayah Teluk Betung dan Selat Sunda. Gempa tersebut mengakibatkan terjadinya tsunami setinggi 1,5 meter.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Gempa Banten Mengguncang wilayah banten dan sekitarnya dengan kekuatan M 6,7
Terkait Booster !! Vaksin Jokowi Belom Dijadwalkan
Prabowo Terima Vaksin Booster Langsung Dari Terawan

Lalu pada tanggal 9 Januari 1852 terjadi gempa dan tsunami kecil.
Pada tanggal 27 Agustus 1883 gempa terjadi dari erupsi Gunung Krakatau yang mengakibatkan tsunami paling dahsyat dengan gelombang air yang berada di ketinggian 30 meter.
Pada tanggal 27 Agustus 1883 inilah Catatan Sejarah Gempa Banten yang terjadi tsunami paling dahsyat karena ketinggian mencapai 30 meter yang disebabkan letusnya Gunung Krakatau, kata Dwikorita.

Stelah itu pada tanggal 23 Februari 1903 terjadi gempa di wilayah Selat Sunda dengan kekuatan M 7,9. Dan pada tanggal 26 Maret 1928 terjadi gempa yang menimbulkan tsunami kecil di wilayah Selat Sunda, tapi tidak disebutkan dalam catatan berapa besaran kekuatan gempa tersebut.

Selanjutnya gempa pada tanggal 22 April 1958 di wilayah Selat Sunda yang mengakibatkan longsoran terjadi di Anak Gunung Krakatau dan menimbulkan tsunami.

Kemudian pada tanggal 2 Agustus 2019 kembali terjadi gempa dengan besaran kekuatan M 7,4 yang merusak wilayah Banten dan gempa tersebut berpotensi tsunami.

“Sehingga total gempa yang tercatat sejak 1851 hingga sekarang adalah sebanyak delapan kali dan beberapa diantaranya ada yang berdampak tsunami,” tuturnya.

Dan gempa pada Jumat (14/1) merupakan pergerakan lempeng tektonik dengan episenter dari gempa 7,21 derajat LS dan 105,5 BT. Pusat lokasi gempa bumi berada di laut 132 km dari arah barat daya di Provinsi Banten dengan kedalaman 40 km.

Dari data yang tercatat dapat di lihat dari lokasi episenter dan kedalaman gempa, dapat diperkirakan gempa terjadi akibat aktivitas subduksi sehingga menimbulkan gempa tersebut.

Semoga tidak ada gempa dashyat yang terjadi dan masuk dalam Catatan Sejarah Gempa Banten di masa mendatang.

Sumber : CNNIndonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply