China Manfaatkan Google Sebarkan Propaganda Muslim Uighur Dan Juga Covid
China Manfaatkan Google Sebarkan Propaganda Muslim Uighur
IndoHarian – Propaganda Muslim Uighur, China mengeksploitasi mesin pencari guna memengaruhi opini dari publik di luar negeri. Pemerintah China pun menempatkan postingan yang diterbitkan negara terkait penahanan Muslim Uighur dan juga asal-usul virus corona di bagian atas pencarian Google, YouTube dan juga Bing.
Dalam sebuah laporan yang sudah diterbitkan pada Jumat, para peneliti dari Brookings Institution dan Alliance for Securing Democracy (ASD) sempat menemukan sumber-sumber negara secara konsisten ada di urutan teratas untuk hasil pencarian Xinjiang, bagian dari China barat yang terdiri dari para minoritas Uighur.
Saat Brookings mengumpulkan data harian dalam 3 bulan, 12 istilah yang terkait dengan Xinjiang ada dalam sepuluh hasil pertama, sekitar ada 88 persen penelusuran di Google, Bing, dan YouTube. Beberapa konten tersebut pun menutupi upaya kerja paksa China terhadap Uighur yang menurut Departemen Luar Negeri Amerika disebut sebagai sebuah tindak kejahatan terhadap kemanusiaan.
Menurut penelusuran Fort Detrick, pangkalan dari militer di Maryland yang merupakan sebuah pusat program senjata biologis Amerika dari awal 1940-an hingga pada akhir 1960-an, mengembalikan volume tinggi propaganda China yang sempat mempromosikan narasi konspirasi terkait dengan fasilitas yang menjadi sumber sebenarnya dari virus corona.
Propaganda Muslim Uighur Sementara Pada di YouTube secara teratur mengembalikan konten yang didukung oleh negara dengan 619 pengamatan video dari outlet media pemerintah China yang muncul di posisi 10 besar.
Di China, Google Search dan YouTube sudah dilarang sementara Bing Microsoft beroperasi di China namun saja menangguhkan beberapa elemen layanan untuk mematuhi undang-undang negara tersebut. Strategi mesin pencari China menunjukkan mereka bersedia untuk menggunakan alat-alat Barat untuk memengaruhi pengguna di luar negeri.
Taktik pencarian China bertujuan guna dapat menegaskan dominasi naratif melalui sebuah propaganda eksternal yang ditujukan untuk audiens asing. Masalahnya adalah media pemerintah China yang tidak benar-benar terikat pada sebuah kendala sumber daya atau umpan balik audiens, dapat menghasilkan propaganda dalam jumlah besar terkait dengan konspirasi yang ingin dipromosikannya,” ucap peneliti Brookings Jessica Brandt, dikutip CNet.
Manajer komunikasi kebijakan di Google Ned Adriance menjelaskan Google mencoba memerangi pengaruh terkoordinasi dan juga operasi penyensoran sambil menyeimbangkan kebebasan untuk berekspresi.
Beberapa permintaan pencarian yang digunakan dalam penelitian ini yakni adalah sebuah istilah yang kurang umum yang mungkin menjelaskan alasan sumber China berada di hasil yang teratas,” kata dia. Propaganda Muslim Uighur
Sumber : Republika.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com
Related Post
![Permalink to Terpilih Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Disarankan Mundur dari Polri]( "Permalink to Terpilih Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Disarankan Mundur dari Polri")
Terpilih Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Disarankan Mundur
![Permalink to Tragedi di Balik Seragam: Kasus Polwan yang Membakar Suami]( "Permalink to Tragedi di Balik Seragam: Kasus Polwan yang Membakar Suami")
Tragedi di Balik Seragam: Kasus Polwan yang Membakar Suami
![Permalink to Kepergian Tragis Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto]( "Permalink to Kepergian Tragis Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto")
Kepergian Tragis Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto INDOHARIAN –
