Fadli Pantau Server KPU, Ternyata Ini Yang Sedang Terjadi...

Fadli Pantau Server KPU Dan Mempertanyakan Sistem Hitung KPU Hingga Penyimpanan Data

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

Indoharian – Fadli Pantau Server KPU, Ternyata Ini Yang Sedang Terjadi…

Indoharian – Wakil Ketua dari Partai Gerindra Fadli pantau server KPU, dan juga ada sejumlah polemik penghitungan suara yang tidak bisa dijawab oleh seorang Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pelaksana Pilpres 2019.

Pernyataan tersebut disampaikan Fadli pantau server KPU dan juga sesudah bertemu dengan komisioner KPU ketika memantau dengan secara langsung penggunaan perangkat dan juga server yang dilaksanakan KPU dalam proses penghitungan suara.

Hal tersebut yang di utamakan dipertanyakan dirinya tersebut kepada komisioner KPU ialah sistem informasi penghitungan suara (Situng). Karena, menurut dirinya banyak kesalahan hitung yang tidak terkoreksi oleh situng.

“Saya pertanyakan kenapa tidak ada rejection, ini tidak bisa dijawab oleh seorang KPU. Dengan adanya sistem yang di pakai harusnya hal yang elementer tersebut bisa ditangani,” kata seorang Fadli, Jakarta Pusat, pada hari Jumat (3/5/2019).

Wakil Ketua dari DPR tersebut juga mempertanyakan sistem keamanan server yang di pakai oleh KPU.

Ada sejumlah masalah yang disoroti Fadli Zon kepada server KPU, seperti tidak menggunakan server bersertifikat ISO (The International Standardization of Organization) 27001. Sertifikat tersebut merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau biasa juga dikenal dengan Information Security Management System (ISMS).

Begitu dengan pula masalah penyimpanan data elektronik, yang dianggappnya amatiran jika dilakukan oleh KPU sendiri, sebagai lembaga independen penyelenggara Pilpres.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya

Fadli Zon Sindir Demokrat, Begini Reaksi SBY

Amien Rais Klaim Cebong Kuasai KPU

Petaka Di Balik Pemilu, Tri Widatani Mendadak Kaku

Satu kasus yang dirinya utarakan adalah sistem tidak bisa men-scan gambar, sebaliknya jika objek yang discan berupa teks.

“Mengenai ISO ini tidak menggunakan ISO 27001 karena masalah tempat listrik dan sebagainya. Ini juga satu hal yang menurut saya sangat amatiran karena seharusnya untuk tingkat negara tidak di perbolehkan ada hal-hal seperti tersebut,” ujar seorang Fadli Zon.

Fadli Zon sangat mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jalan Imam Bondjol, Jakarta Pusat. Kedatangannya untuk memantau secara langsung penggunaan perangkat dan server yang dilakukan KPU dalam proses penghitungan suara.

Politisi Partai Gerindra tersebut sangat menjelaskan, kunjungan tersebut harus dilakukan guna untuk menindaklanjuti kesalahan input data formulir dari C1 ke dalam sistem informasi penghitungan suara (Situng) yang di sebarkan di website resmi KPU.

“Ini sudah jadi perbincangan di kelilingan masyarakat banyaknya kesalahan input yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Kemudian bagaimana mekanisme C1 dan berita acara tersebut disampaikan dari mana IP address nya, siapa orang-orang yang melakukan input, di mana dirinya melakukan input, supaya kita tahu siapa yang berbuat kesalahan,” kata seorang Fadli, Jumat (3/5/2019).

Fadli merasa polemik situng KPU menjadi sorotan publik karena banyaknya kesalahan input data yang terus berulang dengan jumlah yang sangat besar.

Sebelum itu, Komisioner KPU RI yang bernama Wahyu Setiawan menyampaikan, salah input perhitungan suara dalam Situng KPU bukan berarti KPU curang. Dirinya menyebutkan , Situng merupakan alat bantu untuk memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat berhubungan hasil Pemilu.

“Kita juga perlu menyampaikan kalau Situng itu merupakan alat bantu yang dipilih oleh KPU sendiri untuk memberikan informasi yang sangat cepat kepada masyarakat yang berhubungan dengan hasil Pemilu. Kami tidak memungkiri ada sekitar 159 salah entry atau salah input data di Situng, tapi kami pastikan bahwa salah input tersebut snagat berbeda dengan kecurangan,” Ujarnya di Kantor KPU RI Kamis 2 Mei 2019.

Wahyu menyebutkan, Fadli pantau server KPU dan mengatakan selalu terbuka dan membuka partisipasi publik untuk ikut mencermati proses penghitungan suara melalui Situng. Jika dalam Situng ditemukan kesalahan hitung data yang berbeda dari C1, publik bisa ikut mengoreksi.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate