Karangan Bunga Dari Megawati Untuk Ani Yudhoyono Menghiasi Jalan Menuju Puri Cikeas
Indoharian – Karangan bunga dari Megawati menghiasi jalan menuju Puri Cikeas hampir seminggu terakhir. Isinya adalah ucapan duka atas kepergian Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejak Sabtu (1/6).
Sejak saat itu, berbagai kendaraan, baik motor hingga mobil bak terbuka hilir-mudik membawakan karangan bunga yang sudah dipesan. Tak jarang, karangan bunga tersebut dikirimkan pelbagai tokoh penting.
Mereka di antaranya adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak; Menteri Sekretaris Negara Pratikno, hingga Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sebagai pengirimnya.
Ada pula satu karangan bunga yang dikirimkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atas nama Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto yang masih berdiri di sana.
Megawati sendiri menghadiri upacara pemakaman Ani Yudhoyono pada Minggu (2/6) lalu. Di sana pula, dia bertemu dengan SBY yang dinilai memiliki hubungan ‘dingin’ dengan perempuan itu sejak 2004 silam. Namun, keduanya tampak bercakap-cakap dalam pertemuan singkat tersebut.
Khusus buat Widya, nama-nama pengirim karangan bunga dari Megawati ini sempat menarik perhatiannya. Warga Cikeas berusia 35 tahun itu sempat memperhatikan karangan bunga menjelang berbuka puasa. Dia mengatakan dirinya baru melihat barisan karangan bunga itu dari pelbagai tokoh penting.
“Saya perhatikan nama-namanya kayaknya orang penting semua. Kalau dibilang menarik kayaknya agak gimana gitu, tapi karena jarang ada di sini, jadi saya sempat melihat-lihat,” tutur Widya, Kamis (6/6).
Awalnya, Widya kaget atas karangan bunga yang berjejalan di sekitaran rumahnya. Menurut dia, karangan bunga berdatangan sejak Ani tutup usia pada Sabtu lalu. Namun, karangan bunga ini kian marak kala almarhumah disemayamkan serta dimakamkan pada Minggu (2/6).
“Meski pun banyak karangan bunganya, tapi kami tidak terganggu sih. Kami justru malah bersimpati, semoga almarhumah diterima di sisi-Nya,” ujar dia.
Hanya saja, kini sebagian karangan bunga sudah remuk dan rata dengan tanah. Bahkan beberapa karangan bunga kini sudah teronggok menjadi sampah.
Lain lagi dengan Muarip. Pengemudi ojek daring itu mengatakan dirinya sering anter penumpang ke kawasan Cikeas, Nagrak, Jatisampurna, hingga Harjamukti. Karangan bunga itu, kata dia, terkadang mengganggu perjalanannya.
“Bahkan saat narik (ojek) saya sempat kaget ada angin terus salah satu karangan bunganya hampir merosot. Ternyata, tidak merosot sih, cuma nambah miring saja,” katanya.
Walaupun demikian, dia memahami duka yang disampaikan oleh sebagian masyarakat Indonesia atas kepergian abadi Ani Yudhoyono.
“Ya sama-sama mengerti saja lah, namanya orang penting, pasti karangan bunganya juga banyak. Memang kadang (karangan bunga) mengganggu, tapi itu pertanda Bu Ani disayang banyak orang,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu petugas protokoler kediaman SBY mengatakan sebagian besar karangan bunga yang berada di sekitar kompleks terus dibersihkan.
“Soalnya sudah rapuh, jadi kami yang membereskan. Bisa dilihat, dari beberapa bagian di jalan menuju kompleks sudah bersih,” kata dia.
Namun hari ini, tak ada lagi karangan bunga dari Megawati yang datang di Cikeas. “Sejauh ini memang sudah tidak ada lagi karangan bunga yang datang,” tutup dia.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Karangan Bunga Dari Megawati news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com