Kesepakatan Bersejarah Trump-Kim, Korsel Incar Mineral Korut!

1004 views
Mantratoto

Dalam Pertemuan Di Singapura, Kesepakatan Bersejarah Trump-Kim Telah Membuahkan Hasil Denuklirisasi

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kulinerAlam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoHarian – Kesepakatan Bersejarah Trump-Kim, Korsel Incar Mineral Korut!

 

IndoHarian – Pertemuan bersejarah dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melahirkan sebuah sejarah. Dalam pertemuan tersebut, kesepakatan bersejarah Trump-Kim telah di teken ‘komprehensif’ yang ditujukan untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Kesepakatan yang telah dilakukan antara Trump dengan Kim itu telah memberikan angin segar untuk hubungan ekonomi dari kedua negara yang telah terputus hingga beberapa dekade, meski Trump telah menegaskan sanksi terhadap Korut baru akan dicabut setelah Korut bebas nuklir.

AS sendiri sebenarnya telah lama merencanakan gagasan untuk memberikan bantuan ekonomi dengan imbalan pelucutan senjata. Dengan hasil dari pertemuan yang membawa kesepakatan bersejarah Trump-Kim, Korut dinilai oleh sejumlah analis telah siap untuk menjalin hubungan ekonomi lebih terbuka dengan dunia luar.

Mei lalu Hyundai, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar dari Korea Selatan juga mantan investor Korut yang telah hengkang sejak lama dari Korut mengungkapkan telah menyiapkan satuan tugas dalam persiapan guna memulai kembali proyek-proyek ekonomi di Korut. Sementara itu Wakil Perdana Menteri Korea Selatan Kim Dong-yeon, mengungkapkan bahwa Seoul telah melakukan pertimbangan berbagai skenario untuk kerjasama ekonomi yang lebih besar.

Berdasarkan dari Strategi Byungjin yang telah diangkat oleh Kim Jong Un mulai dari dia berkuasa pada 2011, Korea Utara sendiri telah fokus dalam membangun gudang senjata nuklir, yang sekarang ini menjadi sebuah kunci dalam bernegosiasi dengan AS.

Walaupun Kim tak mengejar reformasi ekonomi seperti Tiongkok, beberapa orang telah memperkirakan dia bakal melakukannya. Para ahli pun mengungkapkan telah terjadi sebuah revolusi yang tenang di Korut, dengan liberalisasi yang bisa dikontrol pada bisnis negara juga berkembangnya perusahaan swasta.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kim dan Trump Gugup, Kenapa?
Inikah Pembuktian Politik Koboi Trump??
Hari Besar AS dan Korut! Pertemuan Bersejarah Kim-Trump Dilaksanakan

 

Ada pula tanda-tanda dari politikus pembaharuan yang mulai mempengaruhi pemikirkiran Kim. Pak Pong Ju, yang telah diberhentikan sebagai perdana menteri Korut pada 2007 sebab mengejar liberalisasi pasar, telah dipulihkan kembali posisinya pada 5 tahun lalu. Dia sekarang ini memiliki tanggung jawab untuk ekonomi Korut.

“Saat ini tidak lagi tabu untuk berbicara tentang bisnis atau kewirausahaan dan kebutuhan untuk menghasilkan uang,” ucap Nils Weisensee, Head of Operations for Choson Exchange.

Choson pun telah menjalankan bootcamps startup di Korut selama lebih dari enam tahun, melatih hingga ribuan wirausaha pemula mulai dari ide hingga pada tahap konsep ke pasar, perencanaan keuangan, riset konsumen, serta juga keterampilan utama lainnya.

“Orang Korea (Korut) yang kami latih di workshop berasal dari latar belakang yang beragam. Choson Exchange memiliki cukup nama di (Korut) sekarang, ada banyak perusahaan yang ingin mengirim staf mereka sehingga orang belajar bagaimana menjadi manajer yang lebih baik, belajar bagaimana berinovasi lebih banyak,” jelas dia.

Korut sendiri dinilai memiliki potensi dalam perekonomian yang cukup menjanjikan. Negara tersebut diperkirakan mempunyai cadangan mineral berbentuk besi, emas, seng, grafit serta mineral langka lainnya yang dapat berfungsi untuk memproduksi handphone.

Cadangan mineral itu diperkirakan bernilai hingga US$6 triliun.

Menurut laporan dari Pusat Studi Stragis dan Internasional, tambang mineral itu sekarang masih beroperasi di bawah kapasitas. Banyak juga sumber daya tetap yang tak dipergunakan karena kekurangan energi serta akses peralatan terbaru.

Selama bertahun-tahun, pembeli utama mineral yang dihasilkan Korut yaitu China yang merupakan sekutu utama negara tersebut. Pada tahun 2015, China telah pasok hingga jutaan dolar batubara juga bijih besi, serta mineral dan logam mulia lainnya dari Korut.

Perdagangan lintas batas tersebut telah dirugikan karena sanksi yang dimulai negeri paman Sam. Tetapi, baru-baru ini terdapat peningkatan harga perumahan di Dandong, sebuah kota di sisi Cina perbatasan Korut.

Di sisi lain, Korea Selatan juga disebutkan sedang mengincar cadangan mineral yang dimiliki Korut. Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Seoul beberapa waktu lalu menawarkan rencana pengembangan industri pertambangan di Korut. Yang kemudian disusul kesepakatan bersejarah Trump-Kim dalam denuklirisasi.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kesepakatan bersejarah Trump-Kim kriminal kuliner kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply