Ma’ruf Singgung Kabinet Dan Menyebutkan Kalau Dirinya Dan Pak Joko Widodo Juga Kurang Puas Terhadap Kabinet Kerja Jokowi Peridoe 2019-2024
INDOHARIAN.COM – Wakil Presiden RI yang benrama Ma’ruf singgung Kabinet dan mengatakan kalau dirinya dan juga seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dapat kepuasan yang terlalu banyak pihak berhubung pemberian jatah menteri maupun wakil menteri di dalam Kabinet Indonesia Maju. Ma’ruf sendiri juga tidak puas dengan struktur kabinet yang baru dibentuk itu.
Dirinya menyebutkan hak tersebut sesudah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dikabarkan sangat tidak puas lantaran tidak mendapat kursi Menteri Agama dan juga Muhammadiyah yang sangat kecewa tidak dipercaya mengisi posisi Mendikbud.
“Ya itu kan biasa, memang itu bagian ketidakpuasan. Saya juga bilang, yang tidak puas itu memang banyak. Pak Jokowi juga tidak puas, saya juga tidak puas, NU tidak puas, Muhammadiyah tidak puas, karena memang belum semua bisa terakomodasi,” kata seorang Ma’ruf di kantor wapres, Jakarta, pada hari Jumat (1/11/2019).
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Menag larang cadar |
Jokowi lantik Idham Azis |
Pertemuan tertutup PKS Nasdem |
Ma’ruf singgung Kabinet dan mengatakan tidak dapat menampung seluruh jatah menteri dan juga wakil menteri lantaran jumlah yang sangat terbatas. Jumlah kementerian tersebut diketahui ada 34, sementara wakil menteri ada 12.
Ma’ruf lalu berkelakar. Dirinya menyebutkan kalau orang yang sudah terpilih menjadi menteri dan juga wakil menteri ialah mereka yang memiliki garis tertentu di telapak tangan dirinya.
“Karena tempatnya memang tidak banyak, kan saya bilang yang tertampung itu yang ada garis tangannya. Jadi yang tidak ada garis tangannya tidak masuk atau mungkin ada garis tangannya tapi hilang, sering nyuci,” katanya.
Sementara waktu disinggung masalah spekulasi perombakan kabinet dalam enam bulan ke depan, Ma’ruf mengatakan hal tersebutmenjadi hak prerogatif presiden. Dirinya tidak ingin bicara sangat banyak.
“Ya kita lihat itu prerogatif presiden, kalau presiden menganggap penting ya itu (dilakukan) presiden,” kata seorang Ma’ruf.
Ketua Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas menyebutkan sangat banyak kalau kiai yang kecewa ketika Fachrul Razi dipilih sebagai seorang menteri agama di dalam Kabinet Indonesia Maju. Mereka tidak ingin mengerti mengapa Jokowi mengambil sosok dengan latar belakang militer.
Kemudian itu, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim mengatakan sangat kecewa ketika Menteri Pendidikan dan juga Kebudayaan tidak kembali dipercayakan kepada seorang Muhammadiyah seperti pada periode pertama itu.
Pemilihan Mendikbud seolah-olah tidak ingin melupakan sejarah panjang bangsa, salah satunya masalah mengakomodasi kepentingan umat Islam dalam Piagam Jakarta 1945.
Ma’ruf singgung Kabinet “Muhammadiyah enggak terlibat politik praktis, hingar bingar, tarik menarik. Kita high politic. Kecewa, pasti,” ucap Fahmi dalam diskusi di Jakarta, pada hari Sabtu (26/10/2019).
Sumber: CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Ma'ruf singgung Kabinet news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com