Murid Jebol Keamanan Google Di Semarang

171 views
Mantratoto

Berikut Fakta-Fakta Kemampuan Murid Jebol Keamanan Google Di SMK Semarang

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Murid Jebol Keamanan Google Di Semarang

Indoharian – Seorang Murid Jebol Keamanan Google yang dimana kehebatan pemuda yang bernama Abdullah Mudzakir (18) diakui oleh perusahaan teknologi dunia, Google. Murid kelas XII SMKN 8 Kota Semarang itu mampu untuk menemukan bug atau celah rentan dalam suatu sistem Google.

Berikut 7 fakta di sekolah SMK Semarang adanya kemampuan seorang Murid Jebol Keamanan Google itu sebagai white hat hacker atau bug hunter.

1. Tahun 2021
Pemuda yang tinggal di Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang tersebut mampu untuk menemukan bug atau suatu celah rentan dalam sistem Google. “Ini semacam sayembara untuk menemukan bug di Google, beberapa perusahaan memang ada sayembara untuk menemukan bug dan yang berhasil akan diberikan hadiah. Ini sebenarnya sudah lama sih pada tahun 2021 awal sayembaranya. Alhamdulillah berhasil setelah mencoba beberapa kali,” ungkap Mudzakir pada saat ditemui wartawan di rumahnya, hari Sabtu (4/3/2023). Ia mengaku proses untuk menemukan bug itu tidaklah mudah. Bahkan, setelah ia yang berhasil menemukan bug itu, Google tidak serta-merta langsung percaya. Mudzakir dan pihak Google bahkan sempat berdebat selama beberapa hari.

2. Lima Kali Mengikuti Sayembara Google
Ia mengakui bisa menembus Google tidaklah mudah. Ia bahkan sudah sebanyak 5 kali mengikuti sayembara bug hunting di Google. “Sudah coba 5 kali tapi baru berhasil 1 kali yang kemarin itu, yang awal tahun 2021. Sebelumnya ndak pernah berhasil,” ujarnya.

3. Bug Berbahaya
Ia menjelaskan bug yang ia temukan ternyata termasuk yang sangat rentan sekali dan juga membahayakan. Bahkan, menurut Google temuannya sangat penting dan sangat berharga bagi sistem yang mereka miliki. “Itu termasuk bug yang sangat berbahaya dan rentan, awalnya Google menolak itu karena memang sebelumnya tidak ada. Makanya tadi itu sempat terjadi perdebatan,” sebutnya.

4. Mendapatkan Hadiah USD 5.000
Ia bahkan diganjar hadiah sebanyak USD 5.000 atau setara dengan Rp 75 juta karena atas keberhasilannya itu. “Terus akhirnya kita report ke Google tapi awalnya, Google nolak dan bilang kalau itu adalah nggak valid, terus kita adu argumen gitu kan. Akhirnya kita menang kan terus kita dikasih 5.000 dolar sama hall of fame buat apresiasi,” jelasnya. Uang jutaan itu kemudian langsung diberikan kepada orang tuanya. Bungsu dari tiga bersaudara itu juga membeli laptop dan mengikuti kursus internasional guna untuk bisa mengembangkan kemampuannya. “Uangnya dikasih ke ibu, beli laptop sama ikut kursus online di luar negeri supaya bisa lebih meningkat lagi kemampuannya,” tandasnya.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Sandiaga Dijodohkan Dengan Anies Oleh PKS
Kecelakaan Moge Ngebut Lawan Arus Menabrak Bus
Manchester United Dibantai Liverpool 7-0 di Anfield!

5. Laptop Kreditan
Perjuangan Mudzakir sebagai seorang white hat hacker atau bug hunter awalnya tidaklah mudah. Ia mengawalinya dengan laptop hasil utangan orang tuanya. “Awal mula ngoding itu dari kelas 9 SMP, iseng saja karena yang merasa penasaran mikirnya keren gitu. Terus di rumah ada laptop punya kakak, itu laptopnya masih utang. Terus dari situ belajar secara otodidak, setiap hari ke angkringan buat WiFi-an,” ujarnya pada saat ditemui di rumahnya, Sabtu (4/3).

6. Autodidak
Kemahiran Mudzakir dalam dunia IT dan coding yang ia peroleh secara autodidak. Ayah Mudzakkir yang merupakan seorang guru ngaji dan tilawah, sementara ibunya, ibu rumah tangga yang sesekali menerima pesanan keripik kacang hijau atau tumpi. Selepas, SMP Mudzakir kemudian meneruskan sekolahnya di SMKN 8 Kota Semarang. “Belajar sendiri, autodidak terus waktu mau lanjut cari sekolah yang ada jurusan codingnya, ternyata di SMK 8 di Kota Semarang. Tapi kebanyakan tetap ia belajar sendiri, ikut kursus-kursus juga,” jelasnya. Awalnya ia fokus hanya melakukan coding. Ia ingin menciptakan website atau aplikasi. Namun, karena yang begitu rumit, Mudzakir akhirnya beralih sebagai bug hunter atau pemburu bug di sistem internet.

“Awalnya itu karena belajarnya coding, coba bikin aplikasi atau website atau sistem ternyata rumitnya minta ampun. Akhirnya sekarang beralih menjadi bug hunter karena lebih enak cari kerawanan atau celah di suatu sistem,” jelasnya Berkat keahliannya tersebut, Mudzakir kemudian dilirik oleh sebuah perusahaan. Ia mendapat pekerjaan untuk mencari bug di aplikasi atau di sebuah sistem. “Alhamdulillah sekarang sudah bisa kerja sambil sekolah. Kerjanya dari rumah, cari bug semacam itu lah, program untuk pengungkapan kerentanan,” sebutnya.

7. Kata Pihak Sekolah
Saat dimintai konfirmasi atas kemampuan Murid Jebol Keamanan Google, Kepala Sekolah SMKN 8 Kota Semarang, Harti, membenarkan atas capaian prestasi anak muridnya itu. Harti menyebut Mudzakir memang menonjol di bidang cyber security. “Iya benar (dapat penghargaan dari Google), awal tahun 2021. Abdullah Mudzakir menonjol dalam projek maupun prestasi. Sekolah memberi apresiasi pada setiap projek yang dikerjakan oleh setiap siswa pada gelar projek setiap akhir semester,” ujar Harti. “Pihak Sekolah sangat bangga sekali atas prestasinya, menjadi ikon profil siswa SMKN 8 Semarang yang bisa kerja, mandiri, santun dan kreatif sesuai tagline Direktorat SMK. Sesuai visi sekolah yaitu bisa terwujudnya lulusan yang kompeten dan berkarakter IDOLA (inovatif disiplin kolaboratif),” imbuhnya.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply